Dongkrak Kesejahteraan Petani, Pemkab Pekalongan Jalin Kerjasama dengan IPB

Sabtu 02-03-2019,14:10 WIB

PRODUK UNGGULAN PANINGGARAN - Bupati Pekalongan Asip Kholbihi dan Rektor IPB Arif Satria mencoba menikmati produk unggulan Kecamatan Paninggaran, seperti kerupuk, teh, manggis, dan buah durian, kemarin. Foto: Hadi Waluyo.

KAJEN - Pemkab Pekalongan terus berupaya untuk mendongkrak tingkat kesejahteraan para petani di Kota Santri. Apalagi, dari populasi penduduk sekitar 900 ribu jiwa, 60 persen hingga 70 persen berprofesi sebagai petani. Kabupaten Pekalongan juga daerah agraris, dengan berbagai produk pertanian unggulannya yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani, Pemkab Pekalongan menjalin kerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Launching program kerjasama pemda dengan IPB dilakukan di Kantor Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan, Jumat (1/3).

Hadir dalam kegiatan ini di antaranya Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, Wakil Bupati Arini Harimurti, Sekda Mukarromah Syakoer, dan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Rektor IPB Dr Arif Satria dan jajarannya.

Bupati Pekalongan H Asip Kholbihi menyatakan, kerjasama dengan IPB ini sebagai salah satu ikhtiar untuk terus menerus berupaya agar tingkat kesejahteraan para petani di Kabupaten Pekalongan terus meningkat. Disadarinya, di Kabupaten Pekalongan dari populasi penduduk hampir 900 ribu jiwa, hampir 60 persen hingga 70 persennya adalah petani. Walaupun, diakuinya, sektor pertanian belum terlalu besar menyumbang untuk PDRB Kabupaten Pekalongan.

"Nyumbangnya duit di PDRB kita yang paling banyak sektor industri pengolaham, karena banyak yang menjadi petani tapi uangnya masih sedikit dibandingkan di sektor industri pengolahan. oleh karena itu, kita masih terus berupaya agar derajat petani bisa meningkat terus, supaya petani tidak hanya menjadi tren pekerjaan orang sepuh," ujar Bupati.

Dikatakan, IPB hadir di tengah-tengah masyarakat untuk membawa anak-anak muda agar gemar bertani dan berkebun. Untuk mewujudkan hal itu, salah satu upayanya, lanjut Bupati, dengan mendatangkan ahli pertanian dari IPB. "Kita harus bertanya pada ahlinya. Jika ingin ngerti tentang pertanian, datangkan ahli pertanian seperti hari ini. Kita sudah menandatangani kerjasama di antaranya berkaitan dengan stasiun lapangan agrokreatif dan santri preneur dengan IPB," ujar Asip.

Menurutnya, banyak hal yang dikerjasamakan dengan IPB. Di antaranya, program santri preneur, stasiun lapangan, penanganan hama cengkih, peningkatan tanaman manggis, jambu, padi, dan program lainnya yang berkaitan dengan pemberdayaan petani, karena Pemkab Pekalongan sangat konsen untuk meningkatkan pendapatan para petani.

"Sebagai satu contoh saja, sawah di Paninggaran ini satu hektarnya menghasilkan 3 sampai 4 ton, sedangkan di daerah bawah 7 sampai 9 ton. Ini yang akan diperhatikan secara serius, agar produktivitas sawah meningkat," katanya.

Disampaikan, daerah Pekalongan ini kategorinya adalah daerah agraris, dengan luas wilayah 836 Km persegi. Disebutkan, luas lahan pertanian basah pada tahun 2017, 22.207 hektare, tapi pada tahun 2018 mengalami penurunan karena ada proyek jalan tol dan kegiatan lainnya. Menurutnya, penurunannya mencapai 2.400 hektare, sehingga luas lahan pertanian basah tinggal 19.719 hektare.

"Dari lahan itu, produksi padi di Kabupaten Pekalongan tahun 2017 mencapai 226,647 ton, dan di tahun 2018 meningkat menjadi 228 ton. Ada perbedaan mencolok terkait produktivitas padi. Di kecamatan atas perhektarnya 3 sampai 4 ton, sedangkan di daerah bawah minimal 7 sampai 9 ton, bahkan ada yang mencapai 11 ton perhektare. Nanti jika sudah bekerjasama dengan IPB lahan pegunungan Insya Allah akan kita tingkatkan, minimal kita usahakan 6 ton perhektare. Ini tantangan bagi kita semua," tandasnya.

Disamping padi, lanjut Bupati, Kabupaten Pekalongan juga mempunyai produksi unggulan, terutama di buah-buahan. Di antaranya, buah durian yang pada tahun 2017 produksinya mencapai 115 ribu kuintal saat panen raya. Pemkab akan terus berupaya agar kualitas durian Kabupaten Pekalongan tetap terjaga dengan baik. Salah satunnya dengan menjalin kerjasama dengan IPB.

"Saya sudah bertemu dengan petani yang bekerjasama dengan IPB. Mereka senang dan hasilnya baik. Yang dulu banyak penyakitnya bisa dihilangkan," ungkapnya.

Menurutnya, salah satu persoalan di Kecamatan Paninggaran adalah produktivitas tanaman cengkih yang menurun. Dikatakan, cengkih di era 1980-an - 2005 menjadi unggulan masyarakat Paninggaran, namun sekarang sudah tidak lagi.

"Lihatnya gampang, jika pasar ini Wage dan Manis ramai maka masyarakat Paninggaran punya uang dari hasil panen cengkih. Jika panen raya cengkih, duit banyak, motor banyak, mobil banyak, dan pasar ramai. Hari ini saya sudah memahami keluhan jenengan. Oleh karena itu, kita mendatangkan pak Rektor dengan para ahlinya. Semoga kerjasama ini nanti akan meneliti mengapa cengkih di Paninggaran tidak produktif lagi, apakah kena virus atau lahannya sudah jenuh sehingga harus diolah lagi, atau panjenengan ketika panen dipetik sendiri, harusnya dibagi dengan tetangganya yang kekurangan," ujar Bupati.

Produk unggulan lainnya yang siap dikembangkan adalah tembakau. Bupati mengatakan, tembakau dibudidayakan di Desa Simego dan Tlogohendro, walaupun belum banyak. Tahun 2017, produksinya baru 10.500 kg, dan menjadi 14 ribu kg di 2018. "Nanti kita kembangkan juga. Lahannya kita siapkan. Mudah-mudahan produktivitas tembakau bisa meningkat," harapnya.

Tags :
Kategori :

Terkait