Bahkan, tak hanya memberikan bantuan, Sumiati juga menawarkan diri menjadi sukarelawan COVID-19.
"Saya dulu mantan perawat di RSUP Kariadi. Setelah suami kecelakaan di tahun 1975, saya keluar dan fokus merawat suami. Sekarang nganggur dan merasa tubuh masih sehat. Jadi tolong Pak Ganjar, saya mau jadi relawan untuk membantu tenaga medis menghadapi penyakit ini," ucapnya.
Apa yang disampaikan dua simbah itu membuat Ganjar terenyuh. Ia tak menyangka, meski usai senja, keduanya tetap peduli untuk ikut membantu dan bahkan mengajukan diri menjadi relawan.
"Saya terima bantuan masker dan uangnya ya mbah, terima kasih banyak. Nanti kami salurkan pada masyarakat yang membutuhkan," kata Ganjar.
Ganjar pun mengamini permintaan dua simbah itu untuk menjadi sukarelawan. Namun bukan di rumah sakit, melainkan di lingkungan sekitar rumahnya.
"Njenengan membantu seperti ini, sudah menjadi sukarelawan. Kalau mau lebih, saya punya program jogo tonggo, menjaga tetangga supaya tidak kelaparan. Monggo simbah berdua ikut berpartisipasi, menggerakkan lingkungan untuk peduli. Yang mampu membantu yang tidak mampu, yang kekurangan dibantu," ucapnya.
Jawaban Ganjar itu cukup memuaskan dua simbah itu. Keduanya berjanji, akan melaksanakan perintah Ganjar menjadi sukarelawan jogo tonggo di lingkungannya. (flo/jpnn)