Empat Gang Ditutup, Satu untuk Akses Warga

Senin 13-04-2020,12:00 WIB

*Pemdes Pegaden Tengah Wajibkan Protokol Pemudik

TUTUP AKSES - Demi mengantisipasi potensi penularan Covid-19, Pemdes Pegaden Tengah menutup seluruh akses masuk gang dan menyisakan satu saja untuk keluar masuk warga.

WONOPRINGGO - Dalam rangka mengantisipasi serta mencegah penyebaran Covid-19 di wilayah Desa Pegaden Tengah, Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan, Pemerintah Desa setempat memberlakukan lockdown lokal. Kebijakan yang telah diberlakukan sejak pekan pertama itu menutup semua akses masuk gang desa dan menyisakan satu saja untuk pintu keluar masuk warga.

Demikian dikatakan Kades Pegaden Tengah, A Rofiq melalui, Sekertaris Desa, Arina, ketika ditemui di kantornya, Kamis (9/4/2020). Menurutnya, hal itu dilakukan agar aktivitas keluar masuk warga desa bisa terus dipantau, didata, dan termasuk dilakukan penyemprotan disinfektan. Protokol itu terutama dilakukan bagi arus

keluar masuk pemudik yang memasuki kawasan desa.

"Ini juga dilockdown, jadi semua gang kita tutup, cuma satu akses jalan utama ya ini gang masuk balai desa. Intinya semua pemudik biar lewat posko dulu, jadi kita pantau terus. Kebijakan lockdown ini sudah berlaku sejak seminggu yang lalu. Ada 4 gang yang ditutup, yakni gang Apolo, gang Panti, gang Seputut, gang Blumbang," ungkapnya.

Meski awalnya menuai protes warga, tetapi demi kebaikan bersama akhirnya bisa dipahami. Apalagi jumlah relawan yang bertugas menjaga pintu masuk selama 24 jam non stop sangat terbatas. Jika semua gang dibiarkan saja tanpa penutupan, dikhawatirkan tidak bisa dipantau dan didata secara optimal.

"Awal-awal dikeluhkan warga, mereka protes hal tersebut. Mereka pengennya poskonya setiap gang aja, jangan cuman satu titik, lah kalau tiap gang kita kerepotan, nanti relawannya itu kurang, jadi disatukan. Lama-lama akhirnya warga setuju karena diberi pengertian sama kepala desa. Kalau fungsinya kita tutup gang dan hanya satu pintu, yaitu biar kita bisa mengontrol siapa aja yang keluar masuk desa," jelas Arina.

Pemerintah desa berharap pandemi Covid-19 ini segera berakhir, sehingga aktivitas warga bisa normal kembali. Apalagi dampak yang ditimbulkan dari wabah tersebut tidak tanggung-tanggung, yakni sudah mengganggu penghasilan warga yang tentu akan berefek pada akses pangan hingga kesehatan.

"Harapannya agar pandemi covid ini segera berakhir,karena satu keluhan tentang ekonomi yang semakin menurun," pungkasnya. (ap3)

Tags :
Kategori :

Terkait