**Telur Rp24.000 jadi Rp27.000/Kg
**Cabai Merah Rp24.000 jadi Rp60.000/Kg
KOTA - Harga beberapa komoditas di pasar tradisional di Kota Pekalongan saat ini mengalami kenaikan. Misalnya saja telur ayam, naik dari Rp24.000 menjadi Rp27.000 per kilogram. Kenaikan drastis juga terjadi untuk cabai merah, yang semula pada pertengahan Mei lalu berkisar Rp24.000 melambung menjadi Rp60.000 per kg.
Kepala Kepala Bidang Perdagangan pada Dindagkop-UKM Kota Pekalongan, Junaenah, mengakui kondisi bahan pokok antara lain telur dan cabai merah saat ini memang mengalami kenaikan yang cukup tinggi dari Harga Eceran Tertinggi (HET). Dimana, rata-rata kenaikan telur ayam mencapai 5 sampai 10 persen dari harga normal sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Sementara untuk cabai merah kenaikannya mencapai dua kali lipat.
:Untuk kenaikan harga cabai ini cukup tinggi, bahkan perbandingan harga antara akhir bulan Mei kemarin dan awal bulan Juni ini kenaikannya hampir Rp11 ribuan, yakni pada akhir Mei Rp49 ribu kini awal Juni sudah sampai harga Rp60 ribu," ungkap Junaenah, Senin (6/6/2022).
Junaenah menyebutkan jenis cabai lainnya juga harganya masih tinggi, tetapi kenaikan harga yang paling tinggi adalah cabai merah teropong. Untuk cabai keriting Rp51 ribu, cabai rawit merah Rp60 ribu.
Junaenah mengungkapkan, kenaikan harga tersebut disebabkan oleh faktor cuaca yang saat ini cenderung ekstrem dan harga pakan ayam yang juga naik sehingga membuat pasokan cabai maupun telur mengalami kenaikan. Terlebih, permintaan masyarakat akan kedua komoditas itu juga naik pasca lebaran.
Meski dua komoditas tersebut mengalami kenaikan, menurut Junaenah tidak sampai memengaruhi harga komoditas kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) lainnya seperti beras, daging ayam ras, dan sebagainya yang cenderung masih stabil.
Untuk harga beras di pasaran, beras jenis premium dibanderol Rp10.600/kg, beras medium Rp10.000/kg. Sedangkan, harga daging ayam Rp36 ribu/kg atau turun dibandingkan sebelum maupun sesudah lebaran di angka Rp40 ribuan.
Lebih lanjut, menegaskan menegaskan bahwa jajaran Dindagkop-UKM akan terus memantau tingkat harga di pasar rakyat yang ada di Kota Pekalongan seperti Pasar Banjarsari, Pasar Grogolan, dan Pasar Banyurip.
Menurutnya, hasil dari kegiatan pantauan harga di pasar tersebut nantinya akan dijadikan sebagai bahan evaluasi Dindagkop-UKM baik dari segi penyebab kenaikan, rantai distribusi, hingga kendala yang dihadapi agar harga kepokmas di Kota Pekalongan bisa tetap stabil.
"Imbauan kami kepada masyarakat agar mereka bisa berbelanja secukupnya sesuai kebutuhan saja, jangan membeli secara berlebihan. Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dindagkop-UKM l senantiasa akan mengupayakan agar harga kepokmas bisa selalu stabil dan kami terus pantau dari harga, distribusi, dan hambatan agar semua harga kepokmas bisa kembali normal sesuai HET," pungkasnya. (way)