Harga Termahal di Indonesia Saat Ini adalah Persatuan dan Kesatuan

Kamis 01-10-2020,14:39 WIB

BATANG - Sejarah lahirnya Indonesia berangkat dari kebhinekaan, dan itu jelas tertuang dalam idiologi Pancasila.

"Hari ini harga yang paling mahal adalah persatuan dan kesatuan yang dimulai dari Pancasila sebagai idiologi Bangsa yang menjadikan kita semangat bernegera," ujar Bupati Batang, Wihaji usai mengikuti Upacara Hari Kesaktian Pancasila secara virtual di ruang command center kantor bupati setempat, Kamis (1/10/2020).

Bupati Wihaji menjelaskan, Pancasila sudah final sebagai ideologi bangsa. Namun dalam penerapannya tidaklah mudah, karena ancaman terus datang. Karena itu, menjadi tugas seluruh elemen bangsa untuk menjaganya. Termasuk melaksanakan dan menerapkan nilai - nilai Pancasila dalam kehidupan sehari - hari.

"Biasanya isu yang sangat sensitif masalah suku, agama dan ras. Maka harapan saya generasi sekarang meneruskan perjuangan genarasi pendahulu yang melahirkan Indonesia dan Pancasila dengan berkorban jiwanya, raganya dan hartanya," jelas Wihaji.

Bupati menegaskan, pengorbanan seluruh elemen bangsa saat ini yang terpenting saat sekarang yaitu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Sementara Komandan Kodim 0736 Batang, Letkol Inf Dwison Evianto menjelaskan, Bangsa Indonesia memperingati hari kesaktian Pancasila, karena pada 30 September tahun 1965 ada kejadian penculikan perwira tinggi TNI AD yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).

"Kejadian itu merupakan sejarah, dan Bung Karno menyampaikan jangan sekali - sekali melupakan sejarah (Jas Merah). Sejarah ini harus diketahui oleh generasi muda agar kedepan tidak terjadi hal - hal yang sama," kata Letkol Inf Dwison Evianto.

Ditambahkan, Bangsa Indonesia harus melihat ke depan, tapi sejarah jangan sekali - kali dilupakan. Kita harus bersatu membangun bangsa, agar Indonesia mampu bersaing dengan bangsa lain," tandas Dandim. (don)

Tags :
Kategori :

Terkait