Hartati Kaget, Dirinya Sehat dan Tidak Pernah Tes Swab Tapi Masuk Daftar Terkonfirmasi Positif

Senin 23-08-2021,19:48 WIB

KOTA - Hartati (55), warga Jl Damar 2 No 75 RT 04 RW 05 Perumahan Slamaran, Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan mengaku bingung dan resah karena merasa 'di-covid-kan' meski tidak sedang sakit ataupun tidak menjalani tes Covid-19.

Ibu tujuh anak itu mengaku, pada Senin (16/8/2021) lalu rumahnya didatangi toleh tim PPKM Mikro dari kelurahan setempat. Beberapa petugas yang terdiri dari aparat kepolisian, petugas kelurahan, dan dari Puskesmas datang untuk melakukan tracing dan pengecekan terhadap warga yang terkonfirmasi Covid-19.

Hartati kaget dengan kedatangan petugas tersebut. Pasalnya, petugas mengatakan kalau Hartati masuk dalam daftar warga yang terkonfirmasi positif Covid-19, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan.

Data warga yang positif Covid itu dikatakan berasal dari surat hasil pemeriksaan swab Antigen atas nama yang bersangkutan di sebuah rumah sakit swasta di Pekalongan. Padahal, Hartati saat itu merasa sehat dan tidak pernah memeriksakan diri ke rumah sakit maupun menjalani tes Covid.

"Ya saya merasa kaget ya, wong saya alhamdulillah sehat walafiat kok dikabarkan begitu (positif Covid, red). Saya tidak sakit, tidak periksa di rumah sakit maupun puskesmas," kata Hartati saat ditemui di rumahnya, Senin (23/8/2021).

Kejadian itu menurut Hartati juga mengagetkan anak-anaknya maupun keluarganya. Setelah dia menjelaskan kalau dirinya tidak sedang sakit, tidak pernah periksa di rumah sakit yang bersangkutan, dan tidak menjalani tes swab, petugas pun tidak melanjutkan tracing terhadap ia dan keluarganya.

Hartati berharap, kejadian seperti itu tidak lagi terulang ke depannya. "Semoga tidak ada lagi, tidak ada lagi yang salah paham. Kalau kejadian seperti itu ya kami merasa dirugikan," imbuh Hartati.

Ada Salah Input Data

Wali Kota Pekalongan H Achmad Afzan Arslan Djunaid saat dimintai konfirmasi tentang hal itu menyatakan pihaknya akan melakukan investigasi dan evaluasi ke pihak terkait.

"Ini berarti ada kesalahan, ada oknum yang mungkin salah menginput, salah memasukkan data, dan sebagainya. Ini akan kita evaluasi, akan kita perbaiki, dan akan kita investigasi satu persatu secara urut, dimana titik kesalahannya," kata Wali Kota Afzan.

Menurutnya, tidak ada unsur kesengajaan 'mengcovidkan' pasien dalam kasus tersebut. Apalagi angka kasus Covid-19 di Kota Pekalongan sudah turun drastis dan tingkat BOR rumah sakit juga sudah sekitar 30%.

Wali Kota menduga kasus yang dialami Hartati itu murni akibat human error. "Kalau sengaja mengcovidkan menurut saya tidak mungkin. Mungkin itu dari human error. Nanti akan kita evaluasi semua. Itu jelas ada kesalahan dari input data," ujarnya.

Dengan begitu, menurut Afzan warga yang tinggal di sekitar rumah Hartati maupun warga yang bersangkutan untuk tetap tenang karena pada kenyataannya dari hasil pengecekan, bu Hartati sehat, tidak pernah dirawat di RS dan tidak menjalani tes Covid.

"Kepada warga harap tenang, tetapi tetap harus taat protokol kesehatan. Alhamdulillah semuanya sehat dan mudah-mudahan warga Kota Pekalongan tetap sehat tapi harus tetap patuh prokes supaya kasus Covid di Kota Pekalongan terus turun," imbuh Afzan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto, melalui sambungan telepon mengkonfirmasi bahwa apa yang menimpa Hartati itu akibat ada kesalahan input data NIK (Nomor Induk Kependudukan) dari hasil pemeriksaan Covid salah satu pasien oleh pihak RS.

Tags :
Kategori :

Terkait