"Saya sudah minta konfirmasi ke staf, ternyata dari RS itu salah input. Harusnya NIK-nya itu belakangnya 6, dia ketik 5, tapi tidak dicek lagi namanya benar apa tidak," katanya.
Dari salah input data NIK itu menyebabkan data pasien yang terkonfirmasi Covid-19 dan sampai ke Dinkes hingga Puskesmas dan tim PPKM di kelurahan ikut salah.
"Ternyata salah input data. Harusnya itu orang Panjang, tapi ternyata itu orang Slamaran. dari rumah sakitnya itu tidak mengecek lagi, mungkin dikira sudah benar," imbuh Slamet Budiyanto. (way)