Orang Tua Murid Banyak yang Minta Bantuan Sekolah untuk PPDB Online

Senin 29-06-2020,11:20 WIB

**Anak Kangen Sekolah

**Dindikbud Siapkan Skenario KBM di Era New Normal

SRAGI - Libur berkepanjangan sudah membuat anak-anak jenuh di rumah. Mereka kangen bersekolah lagi. Kegembiraan anak-anak memakai seragam sekolah tampak saat mereka melihat pengumuman PPDB tingkat SMP di Kabupaten Pekalongan. Meskipun pengumuman PPDB dilakukan secara online, sebagian besar anak-anak ini tetap semangat untuk melihat langsung hasil pengumuman di sekolahan.

"Biar lebih mantap saja kalau lihat langsung pengumuman di sekolahan," ujar salah satu anak, Retno, saat melihat pengumuman PPDB di SMPN 1 Sragi, Jumat (26/6/2020).

Ia dan sejumlah temannya mengaku sudah kangen untuk berangkat sekolah kembali. Pasalnya, akibat pandemi covid-19 proses kegiatan belajar mengajar hanya dilakukan di rumah.

"Ndak asik hanya di rumah. Sudah bosan, pingin sekolah normal lagi," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan Sumarwati didampingi Kabid Dikdas Aji Suryo memantau hasil PPDB di beberapa sekolahan, Jumat (26/6/2020) pagi. Di antaranya di SMPN 4 Sragi dan SMPN 1 Sragi.

"Di SMPN 4 Sragi masih diminati oleh masyarakat. Pendaftar ada 130 anak, tergeser 2. Di SMPN 4 Sragi yang diterima ada 128 anak," terang Sumarwati.

Dikatakan, PPDB di Kabupaten Pekalongan secara umum berjalan dengan baik sejak dimulai tanggal 22 Juni sampai 25 Juni 2020.

"Memang yang seperti kita prediksi awal, masyarakat di sekitar SMPN 4 Sragi ini ternyata masih minta bantuan untuk di-online-kan oleh sekolah, maka pada saat rakor persiapan PPDB sudah kami sampaikan supaya sekolah tetap melayani masyarakat untuk membantu meng-online-kan," terang Sumarwati.

Disebutkan, di Kabupaten Pekalongan ada 84 sekolah SMP, dan sebanyak 47 sekolah sudah menerapkan PPDB dengan sistem online.

"Tahun kemarin kan masih 11 sekolah yang online. Kecuali yang Satap-satap dan swasta masih offline," kata dia.

Disinggung proses belajar mengajar jika sudah era new normal, Sumarwati mengatakan pihaknya sudah ada skenario kalau memang Kabupaten Pekalongan akan melaksanakan proses belajar mengajar dengan tatap muka.

"Ada surat edaran yang dipedomani mulai dari SE Nomor 4 Tahun 2020, SE 15 Tahun 2020 dari Sekjen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan kemarin ada SKB empat menteri. Ini menjadi pedoman kita bagaimana kalau nanti kabupaten zona hijau kemudian kita harus melakukan pembelajaran secara tatap muka. Ini sudah kita persiapkan semuanya," ujar dia.

Menurutnya, dalam dua bulan pertama jika sudah zona hijau yang diperbolehkan sekolah adalah SMP sederajat dan SMA sederajat. "Kita sudah siapkan bagaimana pelaksanaannya nanti kalau kabupaten zona hijau," tandas dia.

Tags :
Kategori :

Terkait