KOTA - Dalam rangka mencegahan penyebaran virus Covid 19 yang saat ini menjadi wabah dunia termasuk Indonesia, SMAN 1 Pekalongan meluncurkan Program SMANSA bertasbih.
Program tersebut disampaikan Kepala SMAN 1 Pekalongan Budi Hartati kepada Radar Pekalongan, Jumat (3/4/2020) bahwa Smansa bertasbih terdiri dari berbagai program salah satunya sebagai program pembukaan adalah barengan khataman. Meski jarak berjauhan namun program barengan khataman bisa dilaksanakan dengan baik sesuai koordinasi dan target yang ditetapkan.
Secara teknis, barengan khataman ini dikomandoi oleh guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di masing-masing tingkatan kelas untuk menjadi pusat pelaporan sekaligus pusat informasi bagi siswa-siswa yang belum paham.
Tidak hanya siswa, barengan khataman ini juga diikuti oleh seluruh guru serta karyawan SMANSA Pekalongan dengan tugas masing-masing sesuai pembagian juznya.
"Kalau untuk siswa pembagianya adalah bagi siswa kelas X, XI dan XII dengan cara setiap siswa membaca Alquran (muslim) one class one day one juz (OCODOJ) yang diatur oleh guru agama masing-maisng, sedangkan bagi yang non muslim membaca kitab masing-masing," ungkap Budi.
Ditambahkan, barengan khataman akan dilaksanakan selama satu minggu dengan waktu terserah masing-masing siswa saat membacanya. Namun untuk pembagian juz setiap tingkatan memiliki tugas juz masing-masing, diantaranya kelas X : juz 1-9, kelas XI : juz 10-18 dan kelas XII : juz 19-27 dan juz 28-30 dibaca oleh guru agamanya, sedang guru dan karyawan ada kelompok tersendiri.
"Sistem pelaporannya seperti ini, ketua kelas membagi pembacaan 1 juz untuk masing-masing anggota kelas (berapa lembar/berapa halaman, memantau dan menerima laporan dari anggota kelas yang telas melaksanakan, membuat rekap untuk dilaporkan kepada guru serta melaporkan kepada guru agama pembagian tersebut, dan melaporkan rekapan pada link," jelasnya.
Budi berharap, kegiatan SMANSA Bertasbih ini bisa berjalan dengan baik, bisa memberi keberkahan, kebaikan dan keselamatan untuk semuanya. (mal)