Pemkab Inisiasi Daerah Lumbung Jagung

Kamis 12-03-2020,16:15 WIB

DIALOG - Bupati Kendal Mirna Annisa dialog dengan dialog langsung dengan warga Desa Kalirejo, Kecamatan Singorojo.

KENDAL - Potensi tanaman jagung mampu tumbuh baik di Kendal, khususnya di daerah wilayah atas. Oleh karenanya, dalam rangka menumbuhkembangkan tingkat ekonomi masyarakat dari tanaman tersebut, Pemkab Kendal akan menginisiasi daerah lumbung jagung di Kendal.

"Hal itu sudah diusulkankepada Kementerian Pertanian agar Kendal bisa disupport menjadi daerah lumbung jagung," kata Bupati Kendal, Mirna Annisa, saat melakukan dialog langsung dengan warga Desa Kalirejo, Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal, Rabu (11/3). Sebelum dialog didahuli salat Duhur berjamaah di Masjid Baitul Mukmin Dusun Kalipuru.

Mirna mengungkapkan, dengan terealisasinya program tersebut nantinya adanya keselarasaan antara harga bibit jagung dengan harga jual hasil panen jagung. Harga bibit yang terjangkau, dan harga jual hasil panen yang bagus.

Ia berharap ketika lumbung jagung sudah terealisasi dapat menjadi daerah percontohan dengan hasil pertanian yang melimpah. "Ke depan kita usahakan bisa jadi daerah lumbung jagung, tenang bibit akan terjangkau dan petaninya tidak usah bingung lagi perlahan kita usahakan untuk sejahtera dengan hasil panen yang membanggakan," ungkapnya.

Dijelaskan, untuk mewujudkannya maka ada support para petani Kendal agar lebih semangat dan giat lagi dalam bercocok tanam. Tak lupa ia mengingatkan kepada setiap warga agar tak sungkan mengadu kepada pihak perangkat desa maupun kecamatan dalam rangka mencari solusi atas setiap permasalahan pertanian. Untuk mempermudah kordinasi antara warga dengan Pemkab Kendal.

"Akses jalan dan penerangannya lebih dulu kita betulkan dan alhamdulillah sudah sampai di sini. Mari bareng-bareng rawat jalannya dan jangan lupa jaga kebersihan lingkungannya," timpalnya.

Muh Sahroni warga Dusun Kalipuru berharap Bupati mencarikan solusi atas mahalnya bibit jagung saat ini. Dengan harga bibit dan harga jual hasil panen yang tidak seimbang, Shahroni berharap ada upaya pemkab agar membantu sejumlah pelatihan dalam pengolahan jagung agar memiliki nilai jual tinggi.

"Kebanyakan petani numpang bertani di lahan perhutani. Bibit mahal hasil panen murah belum pupuk sering sekali naik 30 persen saat dibutuhkan. Kami butuh adanya pelatihan untuk mengolah hasil panen biar ada nilai jual," katanya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kendal, Moh Toha berharap adanya kordinasi yang baik antar warga kepada pihak perangkat desa. Nantinya, kordinasi tersebut melahirkan proposal yang bisa diajukan kepada pihak pemkab untuk ditindaklanjuti.

"Termasuk pengadaan bibit jagung gratis, bantuan warga miskin, warga yang sakit, juga pembangunan sarana dan prasarana penunjang belajar anak," katanya. (lid)

Tags :
Kategori :

Terkait