KOTA - Efek Korona telah menimbulkan dampak permasalahan sosial dan ekonomi bagi masyarakat, seperti menurunnya penghasilan pelaku UKM, pekerja informal yang kena PHK, dan buruh batik yang kehilangan penghasilan. Sebagai ikhtiar untuk membantu mengatasinya, kini berdiri Pekalongan Peduli Sosial Ekonomi (P2SE), yang telah diresmikan di Ruang Amarta Setda, Kamis (16/4/2020).
Strukturnya diisi orang-orang yang memang memiliki integritas, kapabilitas dan jiwa sosial, seperti Suryani SH MHUm yang juga Rektor Unikal sekaligus sebagai ketua P2SE. Ada Rektor IAIN Pekalongan DR Ade Dede Rohayana MAg, Sobrotul Imtikhanah dari STIE Muhammadiyah, Ketua Baznas Kota Pekalongan DR Imam Suraji MA, Ketua LazisNU Basir SH, Ketua DMI Slamet Irfan SH, dan Ketua Kadin Kota Pekalongan, Nanggolo Mulyowaniaji.
Saat menyampaikan sambutan, Wali Kota mengakui, untuk memutus mata rantai penyebaran virus korona di Kota Pekalongan dibutuhkan biaya yang sangat besar. Bahkan terpaksa Pemkot melakukan realokasi anggaran APBD demi menangani virus mematikan itu. Oleh karena itu, dibutuhkan peran serta masyarakat yang mampu untuk mau bergotong-royong dengan ikut menyumbang melalui Pekalongan Peduli Sosial Ekonomi (P2SE).
"Dibutuhkan kerja bersama dari para akademisi, tokoh masyarakat, dan pengusaha untuk mendorong kesejahteraan masyarakat Kota Pekalongan di tengah wabah ini, yakni dengan launching P2SE yang akan membantu menyalurkan bantuan ke masyarakat," tutur Saelany.
Dengan hadirnya Pekalongan Peduli Sosial Ekonomi (P2SE), Wali Kota sangat mengapresiasi. Sebab bisa membantu masyarakat dalam meredam timbulnya persoalan sosial dan ekonomi. "Alhamdulillah kalangan akademisi perguruan tinggi sudah respon. Bahkan perusahaan juga ada komitmen untuk ikut membantu. Dengan semangat bergotong-royong, saya yakin kita bisa mengatasi musibah ini," tegasnya.
Sebagai bentuk dukungan kepada P2SE, Walikota Pekalongan, HM Saelany Machfudz SE akan menyerahkan 3 bulan gajinya ke P2SE. Bahkan Wakil Walikota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid SE, dan ASN Kota Pekalongan dengan TPPnya akan diserahkan kepada P2SE biar disalurkan kepada masyarakat. "Alhamdulillah, sudah terkumpul Rp300 juta lebih. Segera kita serahkan," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua P2SE, Suryani SH MHum mengungkapkan, dalam memutus rantai penyebaran Korona, pemerintah telah menerbitkan berbagai kebijakan. Diantaranya belajar di rumah, physical distansing atau pembatasan sosial, dan pemberlakuan jam malam yang tentunya berdampak terhadap aktivitas sosial ekonomi masyarakat.
"Kondisi ini tidak menutup kemungkinan berdampak dalam bidang ekonomi tetapi bisa juga berdampak sosial secara luas bahkan permasalahan ketenteraman. Menindaklanjuti hal ini makan telah dibentuk perkumpulan yang bersifat sosial (nonprofit) yakni P2SE," papar Suryani.
Tujuan P2SE, sambung Suryani, yakni untuk meningkatkan partisipasi dan keberdayaan masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19, melakukan pembinaan dan bimbingan atau advokasi kepada masyarakat untuk memiliki kepedulian serta ketanguhan dalam menghadapi siatuasi sosial ekonomi akibat bencana non alam.
"P2SE akan mengumpulkan bantuan dari donatur dan menyalurkan bantuan kepada masyarakat rentan ekonomi dan sosial. Untuk sistem pendistribusiannya kami akan gunakan Kartu Kios Pekalongan Peduli," jelas Suryani.
Pendistribusian bantuan mengarah kepada pemberian kebutuhan pokok karena berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari. Nantinya kami tidak interaksi langsung. "Ini masih kami hitung jumlah bantuannya dan tentukan toto-toko yang akan dijadikan Kios Pekalongan Peduli. Rencana akan kami salurkan mulai Ramadan dan setelah Ramadan," beber Suryani.
Ditempat yang sama Rektor IAIN DR Ade Dede Rohayana MAg menambahkan, IAIN sebagai institusi pemerintah berkewajiban membantu pemerintah dikala membutuhkan bantuan. Makanya dengan berdirinya P2SE, pihaknya langsung respon dan ikut menjadi solusi dalam menyelesaikan permasalahan sosial dan ekonomi yang ditimbulkan dari Korona. "Kita harus berempati, semoga musibah ini segera berlalu," pungkasnya. (dur)