Wali Kota Takziah dan Berikan Santunan ke Rumah Korban Pembunuhan

Senin 20-07-2020,10:20 WIB

SANTUNAN - Wali Kota Pekalongan HM Saelany Machfudz SE menyerahkan santunan kepada Antarikso di rumah duka, Sabtu (18/7/2020).

KOTA - Kasus pembunuhan pelajar SMK bernama Muhammad Arya Sofa (17) yang ditemukan tewas dengan luka tusuk di perut dan leher di bantaran Sungai Kalibanger, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, mematik kepedulian dari Wali Kota Pekalongan HM Saelany Machfudz SE. Itu dibuktikan melalui kunjungan untuk bertakziah di rumah duka, Sabtu (18/7/2020).

Didampingi Kepala Dinsos P2KB Budiyanto, Kepala Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda M Restu Hidayat, dan Kepala Kominfo Yos Rosyidi serta lurah setempat, Arifin, Saelany juga memberikan bantuan kepada keluarga korban selama menggelar kegiatan tahlilan.

Tak hanya di satu lokasi, Wali Kota juga memberikan santunan kepada Antarikso. Orang tua yang anaknya, Surya Maulana (14), ditemukan meninggal di belakang eks dealer mobil pada April lalu. Seperti diketahui, dia juga dibunuh oleh pelaku yang sama. Saat bertakziah di Rumah Nanang, panggilan akrab Antarikso, Wali Kota menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas musibah yang menimpa keluarga korban. Saelany berharap semoga keluarga yang ditinggalkan bisa diberikan kelapangan dada.

"Atas nama Pemerintah Kota Pekalongan,kami menyampaikan duka cita dan melakukan takziah ke kediaman korban. Ternyata salah satu orangtua dari korban merupakan pekerja sosial TKSK yang saat ditemukan jazad anaknya dilaporkan hilang sejak 18 April lalu. Karena memang jazadnya saat ditemukan tidak ada kartu identitas dan tidak dapat dikenali karena telah membusuk. Semoga kedua almarhum diterima disisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, lapang dada," terang Saelany.

Wali Kota juga titip pesan untuk bisa bersabar menerima taqdir. "Saya yakin pasti ada hikmah dibalik semua ini," ucapnya.

Wali Kota berharap kejadian pembunuhan tidak terulang lagi di Kota Pekalongan. Olah karena itu, ia mengajak kepada para orang tua untuk bisa memantau pergaulan putra-puterinya. "Kita awasi, bergaul dengan siapa. Sebab bila kita membiarkan anak kita bergaul secara bebas, dampaknya bisa negatif," terangnya.

Wali Kota juga mengajak kepada orang tua di Kota Pekalongan untuk selalu memberikan pendidikan agama kepada putera-puterinya. "Kita berikan landasan pemahaman agama yang kuat," ajaknya.

Sementara itu, Antarikso menceritakan kronologis dari anaknya yang sempat hilang beberapa bulan lalu sebelum ditemukan tewas terbunuh. Posisi mayat anaknya atau korban ketika ditemukan dalam posisi tengkurap, batok kepala sudah mulai rusak, dan bagian kaki sudah mulai dikerubuti lalat dan belatung dan ditutup terpal atau banner di belakang eks dealer Daihatsu. Kemudian korban dimakamkan di TPU Sapuro oleh Dinsos setempat.

"Pelaku adalah teman facebook anak saya dan merampas motor anak saya. Saat ditemukan mayat anak saya yang bernama Surya Maulana merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara, memang dalam kondisi yang tidak dapat dikenali karena sudah membusuk dan tidak bawa identitas diri. Anak saya sempat hilang beberapa hari sebelum ditemukan tewas terbunuh dengan tali/kawat dan bambu dengan pelaku yang sama dengan kasus kejadian pembunuhan pelajar di bantaran Sungai Kalibanger dengan motif ingin memiliki motor korban yang akan dijual untuk menikahi pacarnya," papar ayah korban.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, warga digegerkan dengan penemuan sesosok mayat pria tergeletak berlumuran darah di bantaran Kalibanger, Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Kamis (16/7/2020) pagi. Dalam pada itu, jenazah Reza Arya Sofa, warga Kelurahan Setono Gang 7, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, telah dimakamkan pada Kamis siang. (dur)

Tags :
Kategori :

Terkait