Penanganan Korban Laka Cenderung Parsial

Jumat 17-01-2020,17:05 WIB

*RSI Kendal Gelar Seminar Evakuasi Rujukan

SEMINAR - RSI Kendal mengadakan Seminar Evakuasi Rujukan dan Bantuan Hidup Dasar, Kamis (16/1)kemarin, di aula rumah sakit.

KENDAL - Rumah Sakit Islam (RSI) Kendal mengadakan Seminar Evakuasi Rujukan dan Bantuan Hidup Dasar, Kamis (16/1), di aula rumah sakit. Tujuan supaya terjalin kerjasama yang baik dari semua pihak, sehingga pertolongan terhadap korban kecelakaan bisa ditangani dengan baik.

Sebagai narasumbernya adalah beberapa dokter spesialis, dan Satlantas Polres Kendal. Kegiatan menghadirkan Dinas Perhubungan, Jasa Marga, PT KAI, Satlantas Polres Kendal dan Batang, sopir ambulan se Jateng, dan Baznas Kendal.

Direktur RSI Kendal, dr Suhadi mengatakan, seminar tersebut dilakukan agar ada kerjasama yang baik dari semua pihak, sehingga pertolongan terhadap korban kecelakaan dapat tertangani dengan baik. Pasalnya, keberhasilan penanganan korban kecelakaan itu tidak hanya tergantung dari rumah sakit, tetapi juga tergantung dari semua pihak.

"Selama ini, penanganan terhadap korban kecelakaan masih parsial, belum secara komprehensif. Belum ada kerjasama yang bagus antara polisi, Jasa Marga dan rumah sakit, sehingga rumah sakit mengalami kesulitan dalam penanganan korban, ketika ada korban tanpa identitas," katanya.

Diungkapkan, terkait sopir ambulans tidak hanya mengetahui cara mengemudi yang benar, tapi juga harus memiliki pengetahuan tentang pertolongan pertama terhadap korban, baik pasien korban kecelakaan maupun pasien yang mengalami gangguan jantung. Untuk itu, seminar juga menghadirkan dokter spesialis anestesia dan disaster serta spesialis ortopedi hingga spesialis jantung. Pengetahuan savety driver yang benar juga harus diketahui sopir ambulans.

"Para dokter spesialis dan Polres Kendal itu akan memberikan pencerahan kepada sopir ambulans supaya memahami tugasnya dengan baik dan benar," ungkapnya.

Ketua Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PD Muhammdiyah Kendal, Taufik Husain mengatakan, angka kematian yang terbanyak itu akibat kecelakaan. Oleh karena itu, sopir ambulans, selain memahami cara mengemudi yang benar, juga harus paham terhadap kondisi pasien yang ditolong, sehingga pasien bisa ditangani dengan baik.

"Sopir ambulans harus menggunakan pengaman, jangan sampai terkena darah pasien yang ditolong, karena bisa tertular jika darah pasien mengandung virus HIV/AIDS atau hepatitis," katanya. (lid)

Tags :
Kategori :

Terkait