Warga Perumahan Tagih Janji Layanan Air Bersih

Senin 24-06-2019,13:00 WIB

BATANG - Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang sedang ingin mencari hunian bersubsidi, diminta untuk lebih waspada. Sebab, tak sedikit pengembang bisnis perumahan, kini berlomba lomba menebar janji manis agar bisa menarik para konsumennya.

PROTES - Puluhan warga protes dan menemui pihak pengembang perumahan terkait adanya masalah dalam pasokan air beraih PDAM yang tak kunjung masuk ke rumah rumah warga. M DHIA THUFAIL

Hal itu tak dapat dipungkiri, sebab perkembangan bisnis perumahan tersebut saat ini seakan sudah menjamur. Mulai dari fasilitas mewah, infrastruktur baik, sampai jarak tempuh dari pusat keramaian sangat dekat.

Namun, jangan sampai kejadian yang dialami warga perumahan di wilayah Kabupaten Batang ini sampai menimpa masyarakat yang sedang mencari hunian perumahan. Sabtu (22/6), puluhan warga di salah satu perumahan wilayah Batang mendatangi kantor pemasaran pihak pengembang.

Mereka menuntut agar pihak pengembang memenuhi hak yang sudah dijanjikan sejak awal promosi gencar dilakukan, yakni fasilitas air bersih dari PDAM Kabupaten Batang.

Hadi, salah seorang penghuni perumahan mengatakan, dirinya sudah hampir satu tahun menempati rumah, namun pasokan air bersih dari PDAM belum juga masuk.

"Di mana mana, kalo kita sudah melunasi kewajiban kita dengan pihak pengembang, maka hak kita juga harus dipenuhi. Seperti misalnya air bersih ini. Masak sudah hampir satu tahun menghuni, air PDAM belum juga masuk kerumah rumah," katanya.

Selain pasokan air bersih, ia juga mengeluhkan infrastruktur jalan yang sampai saat ini belum juga dipenuhi oleh pihak pengembang perumahan.

"Setelah masalah air selesai, kita akan kembali menuntut pihak pengembang untuk membuatkan infrastruktur jalan. Sebab, jalan yang sekarang ada, hanya berupa tanah merah dan kerikil saja," tambahnya.

Aris, perwakilan dari pengembang perumahan mengatakan, selama ini pihaknya sudah berusaha untuk memenuhi pasokan air bersih ke rumah rumah warga perumahan.

"Kita sudah ada niatan untuk membayar sejumlah uang kepada PDAM untuk bisa mengaliri air sampai ke rumah warga. Namun, pihak PDAM mengembalikan uang tersebut, dengan alasan jaringan belum sepenuhnya terpasang," katanya.

Namun, kata dia, untuk memastikan hal itu, pihaknya mengajak beberapa perwakilan warga perumahan pada Senin (24/6), untuk bersama sama mendatangi PDAM Kabupaten Batang.

"Kita ajak warga bersama sama ke kantor PDAM Batang agar bisa mendengarkan secara langsung, hal apa yang membuat pasokan air bersih lama masuk ke rumah rumah warga," pungkasnya. (fel)

Tags :
Kategori :

Terkait