*Bangkitkan Perekonomian, Atasi Masalah Bencana
KOTA - Masyarakat Kota Pekalongan memiliki pemimpin baru. Achmad Afzan Arslan Djunaid atau Aaf dan Salahudin, resmi menjadi pemimpin Kota Pekalongan setelah menjalani pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan secara virtual bersama kepala daerah dari 16 kabupaten/kota lain di Jawa Tengah yang terpilih dalam Pilkada tahun 2020.
Pasangan Aaf-Salahudin, membawa konsep 'Tahta untuk Rakyat' dalam memimpin Kota Pekalongan. Lantas, bagaimana penerapan konsep tersebut?. "Tahta untuk rakyat berarti kebijakan yang akan kami keluarkan berdasarkan pada aspirasi dari rakyat, aspirasi dari masyarakat yang kami tampung. Kami akan membuat prioritas kebijakan dan pembangunan sesuai dengan kebutuhan masyarakat," tutur Wali Kota Pekalongan, A Afzan Arslan Djunaid yang ditemui usai menjalani gladi resik di Ruang Amarta Setda Kota Pekalongan, Kamis (25/2/2021).
Dikatakan Aaf, sapaan akrab Wali Kota, dari apa yang diserapnya sejauh ini ada beberapa masalah penting yang menjadi aspirasi terbesar masyarakat. Yakni masalah banjir baik dari rob maupun hujan, masalah pembangunan kembali pasar, masalah limbah dan masalah sampah. Aaf menargetkan, setidaknya salah satu dari empat masalah tersebut dapat dituntaskan dalam periode kepemimpinannya bersama Salahudin.
Dia menyatakan tak memasang target muluk-muluk yang pada kenyataanya sulit direalisasikan. Apalagi dalam situasi pandemi Covid-19, banyak hal yang masih dibatasi termasuk masih adanya refocusing anggaran dalam rangka penanganan pandemi. Namun setidaknya, di luar masalah yang dapat dituntaskan Pemkot Pekalongan juga tetap akan berupaya memperbaiki secara bertahap pekerjaan rumah yang ada.
"Target kami adalah membangkitkan kembali perekonomian masyarakat dan menyelesaikan masalah banjir. Untuk pembangunan dan kebijakan yang bersifat seremonial tidak akan menjadi prioritas," tandasnya.(nul)