BATANG - Retakan dan tanah amblas yang terjadi di Desa Jolosekti, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, mendapatkan perhatian serius Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang siap mendatangkan ahli geologi untuk mendapatkan data penyebab terjadinya tanah amblas.
"Di daerah Jawa Tengah memang rawan bencana, mulai dari tanah amblas, micro sesar dan lainya, dan bencana tersebut potensi di banyak tempat," ungkap Ganjar Pranowo saat mengunjungi korban pasca banjir di Desa Kalipucang Wetan Kecamatan Batang, Jumaat (21/2/2020) malam.
Menurut Ganjar kerusakan alam yang terjadi saat ini menjadai salah satu faktor penyebabnya bencana. Karena itulah, semua pihak harus bersama-sama menjaga alam, termasuk dengan melakukan penghijauan dan membuat teras sering.
"Tapi untuk kasus amblasnya tanah di Desa Jolosekti Batang yang ada 15 hektaran, akan kita bantu lakukan pengecekan, termasuk mendatangkan ahlinya jika memang diperlukan," ungkap Ganjar Pranowo didampingi Bupati Batang, Wihaji.
Menurut Ganjar, hasil dari penelitian yang dilakukan oleh tim ahli nantinya akan diketahui seberapa besar potensi kerawanannya. Dengan begitu, dalam membuat perencanaan yang akan dilakukan masyarakat akan menghitung tingkat kerawanan, karena berada di daerah rawan bencana.
Sementara Bupati Batang Wihaji menjelaskan, bahwa amblesnya tanah yang mencapai 50 cm menjadi perhatian serius pemkab. Pasalnya menyangkut akses jalan antar desa dan dekat sekali dengan pemukiman.
"Kalau tidak di tangani secara cepat dan serius, dikawatirkan dapat berpotensi bencana, yaitu longsor yang bisa menimpa pemukiman warga," jelas Bupati.
Wihaji mengapresiasi respon Gubernur Jawa Tengah yang langsung melakukan langkah antisipasi cepat daerah rawan bencana dengan mendatangkan ahli geologi dan BMKG. (Don/hmb)