BATANG- Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang sudah banyak diminati oleh investor asing, salah satunya berasal dari negeri ginseng. Bupati Batang, Wihaji menjelaskan, beberapa waktu lalu sempat ada tiga investor Korea Selatan yang sudah mengunjungi kawasan KIT Batang. Bahkan salah satunya sudah dipastikan berinvestasi di Batang.
"Tiga investor asing asal negara Korea Selatan Kamis (13/8) kemarin sudah mengunjungi kawasan industri terpadu Batang, salah satu dari mereka positif investasi di Batang," ujar Wihaji.
Tiga investor tersebut dibawa oleh Badan Koordinasi Penanan Modal (BKPM), namun Bupati belum mau menyebutkan jenis bidang usaha yang akan diinvestasikan di Batang.
"Tidak usah saya sebut bidang usaha perusahaanya, yang jelas nvestor Korea sangat serius di KIT Batang. Karena mereka sudah mengirim surat resmi peminatan," ungkap Wihaji.
Bupati juga mengatakan dari lahan 4.300 hektar kawasan KIT yang berada di Desa Ketanggan Gringsing, pada tahap pertama akan dibangun 450 hektar yang di dalamnya termasuk rest area berkonsep Transit Oriented Development (TOD).
"KIT Batang semangatnya berawal dari konsep TOD dan sudah ada MoU nya. Cuman letaknya saja yang berubah dan luasan tanahnya masih dikompromikan," terang Wihaji.
Dijelaskan pula, KIT Batang dikelola oleh BUMN dan BUMD Batang yang saat ini masih dalam tahapan pembuatan master plan, tapi sudah banyak purasahaan asing yang mengunjungi untuk melihat kondisi sebenarnya di KIT Batang.
"Pemkab melalui Perumda punya saham di KIT 10 persen, PT Pembangunan Perumahan 35 persen, PT Kawasan Industri Wijayakusma 30 persen dan PT Perkebunan Nusantara 20 persen. Sehingga perkembanganya KIT sekecil apapun kita tahu," tegasnya.
Ia berharap kepada masyarakat Batang untuk bisa mempersiapakan diri agar bisa bekerja di KIT Batang, kita tidak mau masyarakat Batang jadi penonton. "Kalau warga kita memenuhi persyaratan untuk bekerja di KIT Batang, akan kita prioritaskan," pungkas Wihaji. (nov)