*Efek Pandemi Covid-10
KOTA - Adanya pandemi Covid-19 ditambah dengan gelombang tinggi dan banjir rob, target PAD TPI Kota Pekalongan sampai 31 Mei 2020 baru tercapai Rp2,15 miliar atau sekitar 43,03% dari target tahun ini yang ditetapkan sebesar Rp5 miliar, dengan jumlah ikan sebanyak 6.129 ton.
Dengan kondisi tersebut, Pemkot Pekalongan tahun ini menurunkan target PAD TPI dari yang tadinya Rp6 miliar menjadi Rp5 miliar. "Target diturunkan dari Rp6 miliar tahun 2019 menjadi Rp5 miliar di tahun 2020. Target turun akibat dampak pandemi Covid-19 dan banjir dan rob. Rob tahun ini memang lebih parah daripada tahun lalu," ungkap Kepala TPI Kota Pekalongan, Mochtar Sanusi kemarin.
Dia menambahkan, dalam kondisi gelombang tinggi yang terjadi sejak awal Juni lalu juga berpengaruh terhadap kegiatan lelang di TPI yang sepi. "Dari tanggal 1 sampai 11 Juni 2020, selama tujuh hari tidak ada lelang akibat banjir dan gelombang tinggi. Ini berakibat stok ikan di cold storage banyak yang kosong terutama jenis layang dan lemuru," katanya.
Dia menyampaikan, selama lima hari kemarin, yakni dari Jumat pekan lalu hingga Rabu (10/6/2020) kemarin bahkan tidak ada aktivitas lelang sama sekali di TPI. "Hari ini baru lelang tapi hanya sekitar 6 ton ikan," ujarnya.
Meski demikian, Sanusi menuturkan, stok ikan untuk kebutuhan lokal sementara ini masih bisa terpenuhi meski di TPI tidak ada ikan. Itu dikarenakan masih ada stok ikan dari liar daerah yang dibawa via darat ke Kota Pekalongan dan langsung dibawa ke cold storage.
"Kapasitas cold storage di Kota Pekalongan sekitar 4.500 ton, kalau stok untuk kebutuhan lokal mungkin masih bisa terpenuhi walaupun TPI tidak ada ikan. Kalau via darat saat ini banyak yang langsung ke cold storage dan tidak lelang di TPI karena dikhawatirkan tidak banyak bakul yang ikut lelang lantaran akses jalan menuju TPI banjir," bebernya.
Pihaknya belum mengetahui sampai kapan cuaca buruk berupa gelombang tinggi akan berakhir, sehingga kapal-kapal nelayan berani kembali melaut untuk menangkap ikan. "Sampai saat ini kapal-kapal kecil banyak yang belum berani melaut karena gelombang tinggi. Kapal-kapal besar, kapal freezer, sebagian belum melaut dan yang sudah melaut belum ada yang pulang sejak lebaran," tandasnya.(way)