Melihat Sejumlah Guru yang Mengadukan Nasib ke Dewan
Sejumlah guru di Kabupaten Pekalongan yang tergabung dalam Perwakilan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) mengadu ke Komisi D DPRD setempat, Senin (11/2). Apa saja yang disampaikan? M Hadiyan, Kajen
Belasan guru yang merupakan Perwakilan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) datang ke DPRD Kabupaten Pekalongan. Mereka berharap, dengan mengadu ke dewan, akan ada solusi untuk peningkatan jumlah nominal sekaligus kuota insentif untuk para guru di sekolah swasta yang sampai sekarang dinilai masih belum mencakup semua.
"Sebenarnya, Pemkab Pekalongan sudah memberikan insentif kepada guru swasta dengan nominal Rp200ribu per bulan. Kita pinginnya ada peningkatan besaran dan kuota insentif tersebut," kata Ketua PGSI Kabupaten Pekalongan Brodin Setiadi, usai melakukan audiensi dengan anggota dewan, di gedung DPRD setempat.
Disebutkan, ada beberapa guru yang untuk tahun 2017 belum masuk ke data base.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Kundarto mengatakan, terkait dengan audiensi itu, komisi D sepakat, bahwa guru yang belum masuk dalam data base agar bisa diupayakan untuk mendapatkan tunjangan.
"Yang belum masuk data base ada 864 orang. Nanti kita upayakan agar dapat tunjangan. Kita sudah bekerja maksimal dengan melakukan studi komparasi ke beberapa daerah terkait bagaimana menyejahterakan para guru," jelas Kundarto.
"Karena apapun guru, adalah pendidik kita. Harus kita perjuangkan," kata dia.
Meski demikian, lanjut dia, tetap harus disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. "Ini yang perlu kita hitung, nanti coba dalam perubahan ini terkait kenaikan dan data base itu diperbaharui," sambungnya.