Wakil Walikota Tegal, M Jumadi, mengaku telah pindah dari Partai Demokrat ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Jumadi beralasan, dirinya bukan milik partai yang telah mengusungnya.
"Saya sudah menjadi milik masyarakat Kota Tegal, bukan hanya milik partai pengusung dan yang mencoblos kami, sehingga saya tetap menjalankan tugas sebagai Wakil Walikota sampai akhir masa jabatan hingga 2024, untuk mensejahterakan masyarakat," tegas Jumadi saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (28/6).
Selain itu, dirinya merasa tidak ada regulasi yang dilanggar terkait kepindahannya tersebut .
"Saya telah mengajukan surat pengunduran diri ke Partai Demokrat sejak 12 April 2021, dengan baik-baik sebagai etika berpolitik dan itu klir tidak ada masalah," ungkapnya, dikutip Kantor Berita RMOLJateng.
Alasan kepindahannya bukan karena ada masalah-masalah lain. Kepindahannya didasari atas kecintaannya terhadap partai PDIP yang dianggapnya sebagai partai "Wong Cilik" dan dirinya juga telah mengikuti Sekolah Kader Partai PDIP di Lenteng Agung, Jakarta.
"Saya berpikir PDIP adalah partai wong cilik dan founding father Soekarno adalah melayani masyarakat, itu yang melandasi saya jatuh cinta pada PDIP," tandasnya.
Pada kesempatan yang sama Wakil Walikota Tegal juga menerima tamu dari SAVE ID, yakni organisasi pemuda untuk wilayah Tegal Raya yang bergerak dibidang Sosial, Spiritual dan Ekonomi.
Frida selaku Ketua Save ID menyebut kedatangannya untuk bertemu dengan Wakil Walikota sebagai bentuk silaturahmi dan sekaligus meminta dukungan dalam menjalankan kegiatan di Kota Tegal.
"Kedatangan saya ke sini (bertemu Wakil Walikota Tegal) adalah untuk bersilaturahmi sekaligus minta dukungan atas kegiatan kami di Kota Tegal," terangnya. (rmol)