Selamatkan Lahan Kritis, Ganjar dan Warga Tanam 15 Ribu Pohon

Sabtu 28-01-2023,13:35 WIB
Editor : Dony Widyo

Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama masyarakat Desa Nyemoh, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang, dan anak sekolah menanam pohon di lahan kritis daerah aliran sungai (DAS) Tuntang, Sabtu (28/1/2023). Ada 1.500 bibit pohon yang ditanam untuk menyelamatkan lahan kritis serta mencegah longsor dan banjir di wilayah tersebut. 

 

Penanaman pohon itu juga dilakukan serentak di Jawa Tengah dan berbagai daerah di Indonesia. Di Jawa Tengah sendiri, total ada 15.000 bibit pohon yang ditanam serentak di berbagai wilayah.

 

"Ini serentak seluruh Indonesia. Yang pertama kita diperintah oleh Ketua Umum (PDI Perjuangan), Bu Megawati, hari ini yang di eksekutif, legislatif, dan pengurus partai semua menanam serentak di seluruh Indonesia. Saya di eksekutif. Apa program kita yang sudah ada sebagai fungsi eksekutif maka kita dorong. Sekda hadir di sini dari Kabupaten, Perhutani hadir, TNI-Polri juga hadir, terus kemudian dilakukan gerakan bersama-sama dengan harapan kita peduli," kata Ganjar usai menanam bibit pohon dan berdialog dengan warga di DAS Tuntang.

 

Ganjar menjelaskan gerakan menanam bibit pohon secara serentak tersebut wujud bagaimana menyelamatkan lahan kritis, mencegah abrasi DAS, sedimentasi sungai, hingga mencegah longsor dan banjir. Sebab itu sudah menjadi tugas bagi semua elemen masyarakat untuk bersama menjaga lingkungan.

 

"Keserentakan ini kita harapkan sebagai wujud yang menjadi tugas-tugas kita semuanya. Jadi kalau seluruh partai peduli, ada kadernya, yang jadi eksekutif, yang jadi legislatif, yang jadi struktural itu gerakkan semuanya. Kita sudah ada program yang sudah jalan maka kita tinggal masukkan untuk ditanam bersama. Di sini (Desa Nyemoh) ada 1500 pohon MPTS, di sini saja. Se-Jateng ada 15.000 bibit pohon," jelas Ganjar didampingi Kepala DLHK Provinsi Jawa Tengah Widi Hartanto.

 

Pantauan di lokasi, areal di sekitar DAS Tuntang di Desa Nyemoh tersebut terlihat gundul. Padahal air di sungai itu juga mengalir sampai ke daerah lain seperti Kabupaten Grobogan yang beberapa waktu lalu sejumlah desa sempat terendam banjir. Salah satu penyebab banjir di Grobogan itu adalah adanya luapan dari sungai Tuntang yang melintas di sana serta sungai Lusi dari arah Blora.

 

"Jadi ada lahan-lahan yang kritis yang kita mesti dorong sekaligus kita edukasi, tadi kan ketemu (warga). Ini di sebelahnya sungai Tuntang. Kalau di sini gundul, ini pasti dihajar hujan lebat sedimentasinya akan ke sana. Maka tadi (warga) bilang, Pak musala bahaya SD bahaya karena tanah tergerus di pertemuan dua arus sungai," jelasnya.

 

Untuk daerah pertemuan dua arus itu, lanjut Ganjar, harus dicarikan solusi. Maka dari itu dalam kegiatan penanaman pohon itu juga melibatkan Dinas Pusdataru, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kepala desa, dan perwakilan Pemkab Semarang.

Tags :
Kategori :

Terkait