“Jadi dengan jumlah penduduk Kabupaten Batang 801.718 jiwa, maka kebutuhan minyak goreng mencapai Rp28 ribu liter per harinya,” terangnya.
Endang menyebut, pasokan minyak goreng kemasan dan curah di Kabupaten Batang saat ini sebenarnya tercukupi. Di mana kebutuhan masyarakat per harinya hingga 28 ribu liter.
“Hanya saja masyarakat lebih memilih minyak goreng bersubsidi karena harganya yang lebih terjangkau. Sebenarnya kalau mereka belinya minyak goreng kemasan stok pasti mencukupi,” pungkasnya. (nov/fel)