ROWOKEMBU - Bagi kalangan dunia pendidikan, pembicaraan mengenai pergantian kurikulum nasional menjadi sesuatu yang menarik. Kurikulum memang bukan satu-satunya penentu mutu pendidikan. Kurikulum juga bukan perangkat tunggal penjabaran visi pendidikan.
Meski demikian, kurikulum menjadi perangkat strategis untuk menyamakan kepentingan dan membentuk konsepsi dan perilaku individu warga.
Oleh karenanya Kepala SDN 1 Rowokembu Sulami merasa harus bisa melaksanakan kurikulum baru yaitu kurikulum merdeka ini dengan baik. Meskipun ia berkata jujur bahwa ia masih meraba-raba bagaimana formulasi yang pas yang bisa diterapkan di SDN 1 Rowokembu.
"Saya menjabat Kepala sekolah disini masih baru kisaran 2 bulan. Jadi saat ini kami benar-benar masih belajar dan meraba untuk menerapkan kurikulum merdeka ini dengan baik sesuai apa yang ditargetkan dalam capaian kurikulum merdeka," ungkap Sulami.
Kondisi ini didukung dengan SDm yang belum terupgrade dan kondisi lingkungan sekolah secara fisik yang masih di tata, sehingga konsentrasi pembagian tugas masih terpecah belah.
"Kami sih sudah melaksanakan penerapan kurikulum ini untuk kelas 1 dan 4, projek nanti pun kami sudah mulai merencanakan untuk wirausaha di bidang konveksi karena lingkungan sekolah banyak yang bekerja konveksi. Namun secara pelaksanaan dan perencanaan belum maksimal, mohon doanya saja," terangnya.
Sebagai kepala sekolah baru, ia pun mengaku memiliki keinginan untuk mengembalikan masa kejayaan SDN 1 Rowokembu seperti sebelumnya. Karena SD ini merupakan SD induk gabungan dari SDN Rowokembu 1-4 dan sudah banyak menorehkan prestasi pada zamannya.
"Kita sedang mengusahakan bersama untuk tujuan tersebut, semoga semua jalan dimudahkan," pungkas Sulami. (mal)