Aprilyanto mengatakan BPBD telah melakukan langkah koordinasi dengan instansi terkait seperti TNI Polri untuk penanggulangan banjir kali ini. "BPBD juga melakukan evakuasi korban banjir untuk dibawa ke titik pengungsian yang disiapkan Pemkot Pekalongan seperti di Aula Kecamatan Pekalongan Barat dan pengungsian masyarakat mandiri. Kami berikan bantuan logistik terutama makanan, untuk kebutuhan lainnya belum," kata April, sapaan akrabnya.
April juga menuturkan bahwa petugas BPBD standby 24 jam. Satgas melakukan deteksi dini, ketika hujan berturut-turut 3 jam langsung turun lapangan melihat kapasitas air laut dan titik tergenang.
Pihaknya juga bersykur, kejadian banjir kali ini tidak disertai dengan jebolnya tanggul. Kalau dari monitoring petugas, bukan tanggul jebol tapi pembuatan benteng sungai (proyek nasional) belum selesai seperti di daerah Degayu dan Klego.
"Kemudian bantaran Sungai Bremi dan Meduri yang limpas. Terkait sungai ini Bapak Wali Kota Pekalongan sudah mengusulkan ke gubernur pada awal tahun agar bisa ditindaklanjuti. Mari tetap siaga menghadapi banjir ini, banjir tak memandang kaya atau miskin, mari terus bergotong royong dan saling membantu sesama," tandas April.
Terkait pengungsian, Camat Pekalongan Barat, Sri Karyati menerangkan, pengungsi diberi makan tiga kali sehari yakni untuk pagi, siang, dan sore.
"Pengungsi mulai datang ke Aula Kecamatan Pekalongan Barat sejak Kamis malam pukul 21.00 wib. Saat ini ketinggian air di wilayah Barat antara 30-50 cm. Alhamdulillah pengungsi sehat semua dan ada kunjungan dari puskesmas setempat serta PMI untuk pendampingan kesehatan warga," pungkas imbuh Karyati. (way)