*Bunda PAUD Kota Pekalongan
KOTA – Dari hasil kajian kegemaran membaca masyarakat Indonesia dilakukan oleh Perpustakaan Nasional menunjukkan bahwa Nilai Tingkat Indeks Gemar Membaca Kota Pekalongan masih rendah.
Menanggapi hal tersebut, Bunda Literasi Kota Pekalongan, Hj Inggit Soraya SSn mengajak seluruh pihak untuk bekerjasama yaitu Dinas Pendidikan dan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) setempat agar di tiap jenjang sekolah khususnya jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Pekalongan tetap mengacu pada pemberian tugas sekolah (PR) kepada anak yang bersumber pada buku-buku baik buku bacaan maupun buku pengetahuan di tengah pesat perkembangan IPTEK. Sehingga,dari situlah akan tercipta minat membaca buku pada anak.
“Kami mengajak kepada Dinarpus dan Dindik bahwa untuk meningkatkan minat membaca di masyarakat,kami meminta di tingkat-tingkat sekolah terutama jenjang SD dan SMP di Kota Pekalongan, jangan sekali-kali memberikan tugas rumah (PR) yang bisa diakses semua lewat online, dalam hal ini melalui smartphone,” ungkap Inggit.
Menurutnya, meskipun saat ini semua informasi bisa dengan mudah diakses melalui smartphone, namun didalam perangkat canggih tersebut juga menyimpan konten bahaya pada anak-anak seperti pornografi, bahaya narkoba, radikalisme, kriminalitas, dan sebagainya jika tidak dengan bijak menggunakannya.
Lebih lanjut, pihaknya juga menargetkan di tahun ini, tingkat minat baca masyarakat Kota Pekalongan bisa terus meningkat.
Hal itu bisa disiasati dengan konsep anak diberikan tugas rumah yang mendorong anak untuk bisa datang ke perpustakaan untuk meminjam maupun membaca buku.
“Sehingga inilah perlunya pembiasaan agar anak anak suka membaca buku. Inilah peran Bunda Literasi dibutuhkan untuk meningkatkan minat baca. Selain itu, peran keluarga juga sangat penting sebagai role contoh kepada anak-anaknya. Orang tua harus merangsang anak-anaknya sejak dini agar mau membaca dan giat belajar dan berwawasan luas. Pasalnya, buku adalah jendela dunia,” pungkasnya. (mal)