Batang - Para pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Batang diminta untuk selalu hati-hati dalam mengelola dana yang dimiliki.
Hal itu diperlukan guna menghindari sekecil apapun penyimpangan yang bisa saja terjadi.
"Dana yang dikelola oleh PMI bersumber dari masyarakat yang telah sukarela memberikan sumbangan untuk tujuan kemanusia. Karena itulah, kepercayaan tersebut harus dijaga dengan baik," ungkap Ketua PMI Jateng, Sarwa Pramana saat ditemui usai melantik di Aula Bupati Batang, Kabupaten Batang, Selasa (21/3/2023).
Sarwa Pramana menjelaskan, seluruh pengurus PMI dari pusat sampai daerah harus menyadari bahwa kepercayaan masyarakat kepada PMI adalah suatu aset yang harus dijaga. Termasuk juga dengan sumbangan yang telah diberikan, agar bisa dikelola sebaik mungkin untuk tujuan kemanusia.
"Para pengurus dan juga anggota harus memegang teguh prinsip-prinsip kegiatan Palang Merah Indonesia yang terdiri dari tujuh unsur. Yaitu kemanusiaan, kesukarelaan, kenetralan, kemandirian, kesukarelaan, kesatuan dan kesemestaan. Ketujuh prinsip itu adalah penjaga kepercayaan masyarakat dan penjaga kredibilitas organisasi PMI serta gerakan Kepalangmerahan," jelasnya.
Sementara itu, Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki dalam sambutanya berharap agar PMI Batang lebih responsif dan aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat, baik berupa penanganan kebencanaan maupun kegiatan sosial lainnya.
"Pada para pengurus baru, meskipun banyak diisi wajah-wajah lama, namun hal itu tidak menyurutkan semangat mengabdi untuk masyarakat. Karena menjadi pengurus PMI harus siap mengabdi, seperti pada waktu liburpun para pengurus harus standby jika sewaktu-waktu dibutuhkan," beber Lani Dwi Rejeki.
Ketua PMI Batang Achmad Taufiq menambahkan, pihaknya akan melanjutkan program-program PMI Batang yang kemarin masih bagus akan tetap dilanjutkan lagi, seperti bedah rumah tidak layak huni.
"Untuk program bedah rumah jumlahnya akan ditambah. Jika sebelumnya setiap kecamatan hanya satu rumah, kali ini bisa ditambah menjadi 3 rumah untuk setiap kecamatan," katanya.
Bukan hanya jumlahnya, lanjut Taufiq, besaran bantuan dana untuk bedah rumah juga akan ditambah dari sebelumnya Rp10 juga.
"Dengan penambahan dana tersebut, diharapkan perbaikan rumah melalui program bedah rumah tersebut bisa lebih optimal," tandas Achmad Taufiq. (don)