Ustaz Mudjib menerangkan bahwa ternyata hafalan metode tikror ini bukan metode baru. Metode ini termasuk yang diterapkan oleh Muhadditsin, Imam Bukhori. Beliau mengatakan: Saya tidak menemukan cara menghafal lebih efektif selain dengan cara terus-menerus melihat tulisan dan mengulang-ulang perkataan karena itulah sejatinya hafalan.
Juga diamalkan di masjid al Haram Makkah dan masjid Nabawi Madinah. Seperti perkataan Syekh Abu Umar Al-Iraqy: “Para santri tahfidz di masjid Nabawi dan Haram Makkiy juga melakukan tikror sekurang-kurangnya sebanyak 40 kali pengulangan.”
Perlunya diadakan kegiatan ini menurut Ust. Abdul Mudjib adalah untuk menambah wawasan dan keilmuan tentang bagaimana cara menghafal Al-Qur’an yang tepat dan cepat.
Sekaligus memotivasi para santri untuk lebih semangat dalam menghafal Al-Qur’an sehingga lulus dari MAN 1 Kota Pekalongan santri IBS sudah punya bekal hafalan yang cukup banyak.
"Bisa dilanjutkan ketika kuliah dan bagi santri yang punya hafalan biasanya ada beasiswa perguruan tinggi dari jalur hafalan Al-Qur’an," imbuh Ust. Abdul Mudjib. (way)