Dalam menjaga kelestarian alam sekaligus pohon durian, petani durian di Desa Lolong Kecamatan Karanganyar menggalakkan penggunaan pupuk organik. Dengan demikian potensi buah durian unggul terus terjaga.
Memasuki musim durian, sepanjang Jalan menuju Desa Lolong, Kecamatan Karanganyar mulai dibanjiri durian lokal yang dikenal enaknya. Tak sedikit masyarakat luar dan dalam daerah ternyata juga sudah banyak yang ketagihan sehingga meskipun harga mahal namun banyak pemburu buah durian.
Kepala Desa Lolong Kecamatan Karanganyar, Sholeh, mengatakan, beberapa tahun terakhir dengan digelarnya festival durian di area Wisata Lolong kini sudah mulai dikenal oleh masyarakat luas. Dengan dikenalnya wisata sekaligus buah durian Lolong maka pemerintah Desa bersama masyarakat tinggal menjaga kelestariannya sehingga bisa berlangsung cukup lama.
"Kebetulan saat ini lagi musim durian sehingga banyak pengunjung yang datang. Mereka selain menikmati durian juga ada yang mengikuti arum jeram, kemudian juga ada yang berkunjung di bumi perkemahan, " terangnya.
Untuk buah durian lolong banyak memiliki keunggulan dibandingkan dengan durian dari tempat lain. Karena saat musim durian, banyak petani yang memetik setelah durian matang dipohon. Bahkan tak jarang juga petani sengaja membiarkan buah durian langsung jatuh dari pohonnya.
"Alhamdulillah untuk keunggulan durian Lolong itu banyak sekali dibandingkan dengan yang lain. Khusus durian itu sudah matang dari pohon kemudian langsung jatuh sendiri dan rasanya sangat enak sekali. Karena kebanyakan di Desa Lolong benar benar durian lokal, jadi untuk durian lokal Lolong itu rasanya satu dengan yang lain itu sangat berbeda-beda, " lanjutnya.
cara pemeliharaan pohon durian Lolong tidak memakai bahan kimia. Jadi bunga durian berubah menjadi buah kebanyakan alami, tidak model memakai semprot.
"Sekarang hanya sesekali setelah panen raya itu baru diberi pupuk, kemudian setelah berbunga di semprot dan bahan obat semprot tidak mengandung bahan kimia masih menggunakan bahan alami, " imbuhnya. (Yon)