Ditambahkan Rektor Unikal, Andi Kushermanto bahwa, yang melatarbelakangi pembukaan Prodi Hukum Konstruksi ini adalah salah satu jenis prodi hukum ini dinilai dinamis sehingga rawan terjadi persoalan sengketa dan hal-hal yang terkait perjanjian yang barangnya belum ada. Sehingga, diharapkan calon-calon mahasiswa/mahasiswi ini diharapkan bisa memahami antisipasi terhadap persoalan resiko dan kontrak yang ternyata dikontrakan belum ada.
"Dengan antisipasi risk management, nantinya mereka dapat menjaga kontrak itu menjadi kontrak yang lebih baik dan tidak menyalahi aturan," papar Andi.
Usai dilaunching, lanjut Andi, Unikal sudah langsung membuka pendaftaran mahasiswa/mahasiswi baru prodi Magister Hukum Kontruksi. Pihaknya menyebutkan sudah ada 15 orang mahasiswa/mahasiswi yang mendaftar prodi ini dari beberapa praktisi pemerintah, swasta, instansi terkait jasa konstruksi, dan lulusan Unikal. (mal)