BATANG - Sebanyak 2.100 warga di Kabupaten Batang tahun ini akan menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp 1,2 juta per orang.
Bantuan tersebut berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2023 ini, dan paling cepat dibagikan pada bulan ini. Untuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pengelola BLT tersebut adalah Dinas Sosial.
Kabag Perekonomian Setda Batang, Suwanto menjelaskan, BLT yang akan diterimakan tersebut merupakan peruntukan untuk empat bulan. Yaitu April, Mei, Juni dan Juli dengan perincian tiap bulan mendapat Rp 300 ribu.
"Pencairannya sendiri diperkirakan Agustus, namun akan diusakan Juli sudah diserahkan," ujar Kabag Perekonomian, Suwanto ketika ditemui awak media di kantornya, Rabu 5 Juli 2023.
Suwanto menjelaskan, dana DBHCHT yang diperuntukkan untuk BLT sendiri mencapai Rp 2,52 miliar. Sedangkan untuk penerimanya merupakan buruh tani tembakau dan petani tembakau sebanyak 1.574 orang.
"Selain itu ada juga sebanyak 257 buruh pabrik rokok yang akan menerima BLT dana bagi hasil cukai tembakau ini. Dan unsur disabilitas kurang mampu serta lanjut usia tidak potensial sebanyak 270 orang," jelas Suwanto.
Untuk petani tembakau yang akan menerima BLT sendiri mayoritas merupakan warga Kecamatan Bawang, Tersono, Reban, dan Blado.
"Tahun ini Pemkab Batang mendapatkan DBHCHT sebanyak Rp 13,763 miliar. Komposisi anggarannya yaitu 50 persen untuk kesejahteraan masyarakat, 10 persen sosialisasi, dan 40 persen kesehatan. Dan untuk BLT sendiri adalah 30 persen dari peruntukan kesejahteraan masyarakat," terang Suwanto.
Sementara itu, Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Batang, Wilopo menambahkan, pemberian BLT itu sendiri berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 215/PMK.07/2021 tentang Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi DBHCHT. Selain itu juga Peraturan Bupati Batang Nomor 23 Tahun 2023 tentang Teknis Pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT).
"Untuk pendataan dan verifikasi calon penerima BLT sendiri sudah dilakukan oleh tim sejak bulan Januari 2023 lalu, dan kini tinggal diserahkan saja," tandas Wilopo. (*)