374 Buruh dan Petani Tembakau di Pekalongan Terima BLT Cukai

374 Buruh dan Petani Tembakau di Pekalongan Terima BLT Cukai

Petani dan buruh tembakau di Kabupaten Pekalongan terima BLT cukai.-Hadi Waluyo-

KAJEN,RADARPEKALONGAN - Sebanyak 374 petani dan buruh tani tembakau di Kabupaten Pekalongan menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT).

Penyaluran BLT cukai ini dilakukan di Aula Kecamatan Paninggaran, Rabu, 9 Agustus 2023), dan di Aula Kecamatan Petungkriyono, Kamis, 10 Agustus 2023.

Penerima bantuan terdiri dari 37 petani dan buruh tani tembakau di wilayah Kecamatan Paninggaran, yaitu dari Desa Domiyang dan Desa Tenogo. Selanjutnya, ada 337 petani dan buruh tani tembakau di wilayah Kecamatan Petungkriyono, yakni dari Desa Telogopakis, Simego, dan Curugmuncar.

Baca juga:Ribuan Warga Batang Terima BLT Cukai Rp1,2 Juta

Penerima manfaat menerima bantuan sebesar Rp 600 ribu per orang. Bantuan yang disalurkan kali ini yaitu bantuan tahap I yang merupakan bantuan selama 2 bulan, yaitu bulan Juni dan Juli dengan besaran Rp 300 ribu per orang per bulan. 

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pekalongan, Yudi Himawan, berharap penyaluran BLT dapat membantu para petani dan buruh tani tembakau untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya. "Semoga para penerima manfaat bisa menggunakan bantuan ini dengan sebaik-baiknya," harapnya.

Baca lagi:Pemkab Pekalongan akan Perluas Lahan Tembakau di Wilayah Pesisir

Salah satu penerima BLT, Qodim (56), mengatakan, bantuan akan dimanfaatkan untuk membeli bibit tomat dan obat semprot. Dia mengatakan, memiliki lahan sekitar seperempat hektare yang ditanami tembakau. 

Dia mengaku menghabiskan modal sekitar Rp 600 ribu rupiah untuk menanam tembakau hingga panen. Dikatakannya, panen dari tembakau yang ditanamnya selama 6 bulan, dapat dijualnya dengan harga Rp 3 juta.

Baca juga:Dari DBHCHT 2023, Pemkab Pekalongan Anggarkan Rp 800 Juta Lebih untuk Pelatihan Berbasis Kompetensi

Wasmad (54), petani tembakau lainnya mengaku senang mendapatkan BLT DBH CHT. “Saya akan gunakan bantuan ini untuk kebutuhan keluarga dan kebutuhan tanam,” ujarnya. 

Dia sudah menanam tembakau jenis kemloko 3 di atas sekitar satu hektare lebih lahan miliknya.   

Para petani tembakau kebanyakan memanfaatkan pupuk kandang, sehingga lebih menghemat biaya. Mereka kebanyakan baru bisa menjual hasil panen tembakau kepada warga sekitar dan pedagang lokal dalam bentuk tembakau basah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: