Dari DBHCHT 2023, Pemkab Pekalongan Anggarkan Rp 800 Juta Lebih untuk Pelatihan Berbasis Kompetensi

Dari DBHCHT 2023, Pemkab Pekalongan Anggarkan Rp 800 Juta Lebih untuk Pelatihan Berbasis Kompetensi

Pelatihan pembuatan kue dan roti di BLK gunakan pos anggaran DBHCHT 2023.-Hadi Waluyo-

KAJEN,RADARPEKALONGAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan mengalokasikan anggaran Rp 803.818.479 dari pos Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2023 untuk pelatihan berbasis kompetensi di UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Pekalongan. DBHCHT sebesar Rp 800 juta lebih ini digunakan untuk 10 paket pelatihan secara gratis bagi masyarakat Kabupaten Pekalongan di Balai Latihan Kerja.

Kepala Dinas Koperasi UKM dan Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinkop UKM Nakertrans) Kabupaten Pekalongan Siti Masruroh, Senin, 31 Juli 2023, mengatakan, pada tahun 2023, Dinkop UKM Nakertrans Kabupaten Pekalongan mendapatkan DBHCHT sebesar Rp 803.818.479. Dana tersebut digunakan untuk pelatihan di BLK. Dikatakannya, pelatihan di BLK gratis untuk masyarakat Kabupaten Pekalongan. Dari pos DBHCHT itu, Dinkop UKM Nakertrans Kabupaten Pekalongan adakan 10 paket kegiatan pelatihan.


Pelatihan menjahir di BLK Kajen.-Hadi Waluyo-

"Anggaran itu semuanya untuk pelatihan di BLK dalam 10 paket. Sesuai standar Kemenaker, setiap paket terdiri dari 16 peserta," terang Kepala Dinkop UKM Nakertrans Kabupaten Pekalongan Siti Masruroh. 

Disebutkan, 10 paket pelatihan itu terdiri dari 8 jurusan/jenis pelatihan. Yaitu teknik listrik, teknik otomotif, pengelolaan administrasi perkantoran, pembuatan roti dan kue, desain grafis, menjahit, barista dan teknis las. 

"Untuk masing-masing satu paket. Yang dua paket itu desain grafis dan menjahit. Semua peserta pelatihan di BLK itu gratis," kata dia. 

Baca lagi:Pemkab Pekalongan akan Perluas Lahan Tembakau di Wilayah Pesisir

Mereka mendapatkan pelatihan secara teori dan praktik. Makan, snack, seragam dan kebutuhan mereka selama pelatihan juga dipenuhi. Lama pelatihan rata-rata 30 hari, dengan instruktur yang semuanya sudah bersertifikat sesuai bidangnya.

"Untuk pelatihan ini kami umumkan secara luas di berbagai media kami, baik di BLK, Dinsos, dan media pemkab lainnya. Peserta bisa mendaftar dan biasanya pendaftar itu melebihi kuota. Karena memang peminatnya tinggi," katanya. 

Ia mengatakan, untuk pelatihan desain grafis paling banyak peminatnya. Pendaftar bisa sampai 120 orang. Demikian juga untuk jurusan-jurusan yang lain semisal menjahit, juga tinggi. "Pendaftar pasti melebihi kuota. Karena paket yang kami buka itu setelah dilakukan analisis kebutuhan," katanya.

Ia berharap, dengan melihat animo masyarakat yang tinggi untuk mengikuti pelatihan tersebut, diharapkan kuota dari DBHCHT untuk pelatihan keterampilan berbasis kompetensi ditambah. Sebab, alokasi dari APBD dan APBN juga terbatas.

"Pelatihan ini memang kebutuhan para calon tenaga kerja, karena kebanyakan mereka lulusan SMA yang ingin mendapatkan pekerjaan, atau yang sudah bekerja tapi ingin mengembangkan kompetensinya. Ada juga yang ingin berwirausaha sehingga butuh keterampilan. Yang desain grafis itu banyak juga lulusannya yang buka usaha mandiri, demikian juga untuk pelatihan-pelatihan yang lainnya," ujar Siti Masruroh.

Manfaat pelatihan tersebut bisa dinikmati masyarakat Kabupaten Pekalongan, dan secara kompetensi juga jelas. Untuk itu, pihaknya berharap tahun-tahun mendatang bisa lebih banyak lagi masyarakat yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi melalui BLK. 

Baca lagi:Petani Tembakau dan Keluarganya Dilatih Skill Olah Kayu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: