Cara Tidur Berkualitas Sesuai Rasulullah, Agar Tubuh Bugar di Pagi Hari dan Sehat

Kamis 20-07-2023,08:45 WIB
Reporter : Hadi Waluyo
Editor : Hadi Waluyo

Syaikh Salim bin Ied Al Hilali menganjurkan berwudhu sebelum tidur dengan beberapa hikmah, yakni dikhawatirkan nantinya seseorang yang akan tidur mati tiba-tiba. Dengan tidur dalam keadaan suci diharapkan bisa jadi akhir hidup yang baik. Berwudhu sebagai persiapan menyucikan hati karena itu lebih utama dari menyucikan badan.

Supaya kalau bermimpi dapat dikatakan sebagai mimpi yang benar dan terhindar dari dipermainkan setan dalam tidur.

2. Memadamkan lampu

Dalam hadist yang diriwayatkan Imam Bukhari, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Padamkanlah lampu-lampu di malam hari pada saat kalian tidur malam, kuncilah pintu dan tutuplah bejana, makanan dan minuman."

Melansir dari Health, sebuah penelitian oleh Joyce Walsleben, PhD, profesor di New York University School of Medicine, saat tidak ada cahaya sekresi hormon melatonin diproduksi secara alami selama tidur. Hormon melatonin diproduksi oleh kelenjar pineal, berfungsi sebagai pengatur ritme tidur, meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga kesehatan jantung, dan menghambat peningkatan kolesterol.

3. Posisi tidur miring ke arah kanan

Dari Aisyah radhiyallahu anha, ia berkata bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah melakukan shalat malam sebanyak 11 rakaat. Ketika terbit fajar Shubuh, beliau melakukan dua rakaat ringan, kemudian beliau berbaring lagi setelah itu pada sisi kanan sampai muadzin mengumandangkan iqamah. (HR Bukhari, Muslim).

Melansir dari Liputan6, berdasar studi yang dilakukan pada 2003, serta dimuat The Journal of American College of Cardiology dan New York Times 21 Februari 2011, tidur posisi miring ke kanan lebih aman daripada miring ke kiri. Hal tersebut bisa mengurangi risiko kegagalan fungsi jantung. Sebab, saat posisi tubuh miring ke kanan, membuat jantung yang berada di bagian kiri tidak tertindih oleh organ lain.

Posisi tidur miring ke sisi kanan merupakan posisi yang paling nyaman dan menenangkan bagi semua organ tubuh, termasuk jantung. Pada posisi tersebut, semua anggota tubuh (kecuali tangan kiri) berada lebih rendah dari jantung. Oleh karena itu, aliran darah dari bilik kiri mengalir lebih lancar ke seluruh bagian tubuh. 

Manfaat tidur miring ke kanan disebutkan oleh Ibnul Qayyim, “Tidur berbaring pada sisi kanan dianjurkan dalam Islam agar seseorang tidak kesusahan untuk bangun shalat malam. Tidur pada sisi kanan lebih bermanfaat pada jantung. Sedangkan tidur pada sisi kiri berguna bagi badan (namun membuat seseorang semakin malas)” (Zaad Al Ma’ad).

4. Tidak berlama-lama terlentang atau miring ke sisi kiri

Posisi terlentang ataupun miring ke sisi kiri tidak optimal untuk kerja jantung. Pada posisi terlentang, jantung membutuhkan tenaga lebih banyak untuk dapat mengalir ke seluruh bagian tubuh sedangkan pada posisi miring ke kiri, sisi jantung sebelah kiri akan lebih sulit untuk memompa darah masuk ke pembuluh darah aorta (lebih tinggi 10°). 

5. Tidak tidur dengan posisi tengkurap

Hadits yang membicarakan hal ini, dari Ibnu Tikhfah Al Ghifari, dari Abu Dzarr, ia berkata, “Nabi shallallahu alaihi wa salam lewat di hadapanku dan ketika itu aku sedang tidur tengkurap. Beliau menggerak-gerakkanku dengan kaki beliau. Beliau pun bersabda, “Wahai Junaidib, tidur seperti itu seperti berbaringnya penduduk neraka.” (HR Ibnu Majah). 

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah berkata, “Tidak pantas seseorang tidur tengkurap lebih-lebih lagi dilakukan di tempat yang terbuka. Karena jika orang banyak melihat tidur semacam itu, mereka tidak suka. Namun jika seseorang dalam keadaan sakit perut, dengan tidur seperti itu membuat teredam sakitnya, maka seperti itu tidaklah mengapa karena dilakukan dalam keadaan butuh.” (Syarh Riyadhus Sholihin).

6. Meletakkan tangan kanan di bawah pipi kanan

Kategori :