PEKALONGAN- Museum Batik Pekalongan mengadakan pameran bersama Museum Mbabar Mustiko dengan tema 'The Energy Of Synergy Among Museums' berlangsung di Museum setempat, Selasa (25/7/2023)
Dalam kegiatan pameran ini, Museum Batik Pekalongan berkolaborasi dengan empat museum. Di antaranya ada Museum Ronggowarsito Semarang Jawa Tengah, Museum Sonobudoyo dari Provinsi DIY, Museum Wayang Kekayon Yogyakarta dan Tosan Aji Pekalongan. Dengan menampilkan berbagai koleksinya dalam rangka memperingati HUT ke-17 Museum Batik Pekalongan.
Pembukaan sendiri dihadiri Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, serta didampingi Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid.
Wagub Taj Yasin menyampaikan kegiatan pameran bersama yang digelar Museum Batik Pekalongan ini menarik.
"Ini menarik, karena dari tahun ke tahun, sejumlah kegiatan yang diadakan museum adalah bagaimana mengajak generasi muda mulai dari kalangan pelajar sekolah di Kota Pekalongan untuk mengenal dan mengetahui sejumlah koleksi batik," katanya
Menurutnya, dengan berkolaborasi bersama sejumlah Museum di beberapa wilayah, sangat menarik dilakukan untuk meningkatkan animo masyarakat untuk berkunjung ke Museum yang dinilai sekarang mulai menyurut. Sehingga perlu inovasi dan kegiatan menarik.
"Kalau kita mau memodifikasi, apalagi di Museum Batik Pekalongan ini sudah ada layanan scan barcodenya. Kalau bisa menggunakan handphone pengunjung bisa melihat langsung historis dari sejumlah koleksi kain batik yang ada disini, proses pembatikan, dan sebagainya," ujarnya.
Sementara, Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid menyampaikan, bahwa selama ini Museum Batik Pekalongan telah melaksanakan sejumlah kegiatan edukasi kepada generasi muda di Kota Pekalongan dan sekitarnya melalui berbagai lomba membatik yang digelar di tingkat SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi sebagai upaya memelihara dan mengajarkan generasi muda untuk mencintai budaya batik.
"Disini anak-anak dan pengunjung bisa praktik secara langsung membuat batik mulai dari membuat pola, menyanting hingga proses pewarnaan. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa menjadi keberkahan tersendiri bagi Kota Pekalongan," katanya.
Kepala UPTD Museum Batik, Akhmad Asror menjelaskan, Museum Batik Pekalongan berkolaborasi dengan 4 museum lainnya dan mendisplay sejumlah koleksi untuk dipamerkan.
"Untuk display koleksi dalam pamerannya sendiri berlangsung selama 1 bulan, tetapi rangkaian pembukaannya selama 3 hari, diawali pagi hari launching pada tanggal 25 Juli, ada talkshow, malam harinya sarasehan, dan dimeriahkan juga dengan bazar UMKM dan workshop," katanya.
Asror menyebutkan, adapun koleksi yang dipamerkan dari empat kolaborasi ini meliputi beberapa pusaka dan koleksi diantaranya ada Batik Pedalama Kraton, Wayang dengan beberapa karakter, Benda budaya atau Artefak yang terdapat motif batik seperti Arca hingga Keris khas Kota Pekalongan.
" Dan Alhamdulillah, keseluruhan koleksi kali ini mewakili warisan budaya tak benda yang diakui UNESCO dari Indonesia. Yakni Batik, Wayang dan Keris," lanjutnya.
Lebih lanjut, untuk tiket masuk ke pameran koleksi bersama ini, dipatok dengan tarif sama seperti HTM ke Museum Batik seperti biasanya.