Jika anak kamu sulit tidur idur, mengalami perubahan kebiasaan nakan, atau sakit, hal ini dapat menyulitkan mereka untuk bersekolah.
Gangguan tidur dan makan seringkali disebabkan oleh rasa cemas yang berlebihan. Apalagi jika anak tersebut tidak mampu mengikuti atau berpartisipasi di kelas. Melalui gejala fisik tersebut, anak kamu mencoba mengomunikasikan bahwa ia tidak mampu mengendalikan emosinya. Mereka masih belum bisa menjelaskan ketidaknyamanan yang mereka rasakan, sehingga mereka menjelaskannya melalui gejala nyeri pada tubuhnya.
4. Luangkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan tugas
Jika anak kamu menunjukkan pola belajar yang terlalu lama dalam menyelesaikan tugas sepulang sekolah, bisa jadi ini pertanda ada yang tidak beres pada anak kamu. Biasanya waktu pekerjaan rumah per hari adalah sekitar 10 menit untuk setiap kelas, misalnya 20 menit untuk siswa kelas dua dan 30 menit untuk siswa kelas tiga. Namun, kebijakan pekerjaan rumah sangat bervariasi antara guru dan sekolah. Ingatlah bahwa beberapa guru memberikan banyak pekerjaan rumah, sementara yang lain memberi lebih sedikit. Oleh karena itu, pastikan untuk memahami kebijakan pekerjaan rumah masing-masing guru.
5. Menerima laporan dari guru
Jika guru di sekolah menganggap anak kamu lebih kesulitan dibandingkan siswa lain, hal ini harus dipertimbangkan. Artinya guru ini akan bekerja sama dengan orang tua untuk mengubah kemajuan akademik anak dan mengatasi segala permasalahan yang mungkin timbul. Guru biasanya memberikan saran tentang apa yang dapat kamu lakukan untuk membantu anak kamu.
Selain perubahan nilai, guru juga biasanya melaporkan kepada orang tua jika anaknya nakal di sekolah. Saat anak mengalami kesulitan, entah itu dalam tugas sekolah, masalah dengan teman, atau hal lainnya, penting bagi orang tua untuk menunjukkan kasih sayang, empati, dan pengertian. Karena anak membutuhkan bantuan dalam memecahkan masalah.
Ini adalah tanda-tanda bahwa anak-anak mengalami kesulitan di sekolah dan dapat membuat khawatir orang tua dan guru. Sebagai orang tua, kamu dapat bekerja sama dengan pihak sekolah dan psikolog untuk mencari solusi jika diperlukan. Kamu juga bisa langsung bertanya tentang kemajuan akademik anak kamu. Sebab tidak semua anak jujur ketika menghadapi suatu masalah.(*)