Batang - Untuk mengetahui sejauh mana kinerja, peran dan fungsi rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, RSUD Kalisari Batang kembali menjalani akreditasi dalam rangka penilaian evaluasi kinerja.
Penjabat (Pj) Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki optimis RSUD Kalisari dapat mempertahankan akreditasi Paripurna atau bintang empat.
"Insyaallah saya optimis RSUD Kalisari dapat mempertahankan akreditasi Paripurna, karena saat ini kinerjanya sudah jauh lebih baik," ungkap Lani Dwi Rejeki ditemui usai penilaian evaluasi kinerja Rumah Sakit di Aula RSUD Kalisari Batang, Kabupaten Batang, Selasa 17 Oktober 2023.
Dijelaskan, akreditasi rumah sakit sendiri diilakukan rutin tiap tiga tahun sekali. Untuk RSUD Kalisari, akreditasi terakhir dilakukan 2019 lalu. Namun karena adanya pandemi Covid-19, baru bisa kembali berjalan di 2023.
BACA JUGA:RSUD Batang Optimis Pertahankan Akreditasi Paripurna
BACA JUGA:Pelayanan RSUD Kajen Kian Lengkap, 2 Dokter Spesialis Baru Bergabung
"Kita optimis kembali meraih akreditasi paripurna yang merupakan predikat hasil penilaian tertinggi. Predikat tersebut diberikan berdasarkan penilaian terhadap manajemen mutu dan keselamatan pasien yang diterapkan di rumah sakit," katanya.
Pada kesempatan itu Pj Bupati juga mengungkapkan, bahwa pihaknya saat ini jarang mendapat komplain dari masyarakat terkait pelayanan medis maupun sarana peasaran penunjang RSUD. Hal itu menunjukkan bahwa kinerja maupun sarpras yang ada di rumah sakit milik daerah tersebut sudah jauh lebih baik.
"Untuk saat ini saya sendiri jarang menerima komplain terkait pelayanan maupun sarana media yang ada di RSUD Kalisari. Kalaupun ada, hanya satu dua dan itupun bukan terkait medis ataupun sarpras. Namun terkait dengan layanan BPJS Keseharan, dan biasanya juga cepat tertangani," jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan, hasil re akreditasi yang dilakukan oleh RSUD nantinya akan ada beberapa rekomendasi yang harus segera kita tindaklanjuti, seperti ada beberapa pasien yang menggunakan BPJS Kesehatan yang terpending dan menunggu hingga satu bulan.
"Untuk menyelesaikan permasalahan BPJS Kesehatan sendiri, tahun ini Batang sudah menggunakan sistem Universal Health Coverage (UHC). Tujuan meraih UHC untuk memastikan semua orang mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan tanpa harus membayar dan menunggu pendingnya," tandas Lani Dwi Rejeki. (*)