Kampus Berbasis Pesantren Perlu Diprioritaskan

Jumat 28-08-2020,11:40 WIB

*Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah

KENDAL - Seyogyanya Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah perlu memprioritaskan kampus berbasis pesantren. Karena banyak santri yang kuliah di kampus yang dikelola pesantren sehingga sebarannya bisa merata. Dengan begitu manfaatnya juga sampai kepada kampus berbasis pondok pesantren.

"Kampus berbasis pesantren perlu jadi prioritas teman KIP-Kuliah yang merupakan program strategis dan dapat membantu proses sosialisasi, mempermudah proses pendampingan dan mempersingkat proses penyelesaian hambatan," kata KH Suyuti, Pengasuh Pesantren Manbaul Hikmah Kaliwungu, saat terima kunjungan Koordinator Wilayah teman KIP Jawa Tengah dan DI Yogyakarta Abdullah Syukri, di kediamanya, kemarin.

Sementara itu, Koordinator Wilayah teman KIP Jawa Tengah dan DI Yogyakarta Abdullah Syukri menghatakan, bahwa kunjungannya tersebut dilakukan dalam rangkamensosialisasikan program beasiswa KIP Kuliah yang menjadi salah satu program prioritas pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) bangsa Indonesia.

"temanKIP adalah program kerelawanan sosial yang bertujuan agar beasiswa KIP Kuliah tepat sasaran," katanya.

Diungkapkan, program ini strategis dan penting agar pendidikan semakin merata. Menurutnya santri supaya jangan takut untuk melanjutkan kuliah. Karena banyak beasiswa yang bisa didapatkan slahstunya seperti beasiswa KIP Kuliah. Pihanya siap berkolaborasi dengan temanKIP khususnya untuk di wilayah DIY.

"Sehingga santri dapat melanjutkan kuliah tanpa kesulitan akan biayanya," ungkap Abdullah Syukri.

Dijelaskannya, bahwa teman KIP akan terus melakukan sosialasi KIP Kuliah ke sekolah, pondok pesantren, dan berbagai komunitas di pelosok daerah sesuai dengan fungsi teman KIP yakni, mensosialisasikan program beasiswa KIP Kuliah seluas mungkin seperti ke pesantren-pesantren. Hal itu penting dilakukan karena pesantren memiliki basis siswa yang cukup besar. Sedangkan temanKIP adalah program kolaborasi antara Stafsus Presiden RI Aminuddin Maruf dengan Kemendikbud RI dan Kemenag RI.

"Program ini sudah diluncurkan secara resmi pada awal Agustus 2020 lalu," timpalnya. (lid)

Tags :
Kategori :

Terkait