Orang yang narsistik merasa pantas dikagumi secara berlebihan, mementingkan diri sendiri, merasa lebih unggul dari orang lain, dan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan perhatian dari orang lain.
Oleh karenanya, love bombing menjadi salah satu cara bagi mereka untuk memuaskan ego yang dimiliki ini. Mereka ingin agar hubungan berjalan sesuai dengan apa yang mereka inginkan, sehingga melakukan langkah manipulatif untuk bisa mengendalikanmu.
Tidak Memiliki Empati
Empati menjadi bagian dari diri seseorang yang membuat mereka mencoba menempatkan diri sendiri dalam situasi orang lain.
Minimnya empati dikatakan merupakan salah satu ciri kepribadian pelaku love bombing adalah karena mereka tidak peduli dengan perasaan dan situasi si korban.
Mereka tidak memikirkan bahwa tindakan manipulatif yang dilakukan dapat membuat seseorang mengalami trauma dengan hubungan.
Pelaku love bombing juga tidak peduli bahwa hal-hal yang dilakukannya akan membuat orang lain sedih bahkan membenci diri sendiri. Mereka hanya peduli dengan keuntungannya sendiri.
Obsesi
Seorang love bombing bisa jadi memang sangat menginginkanmu untuk menjadi pasangannya. Akan tetapi, ini tidak terjadi atas alasan cinta, melainkan karena mereka menunjukkan ciri obsesi.
Obsesi dalam hal ini adalah situasi di mana seseorang kesulitan mengendalikan pikiran dan perasaannya, mereka menghabiskan banyak waktu dan energi karena selalu memikirkan atau memperhatikan apa yang diobsesikan.
Jika dalam cinta seseorang akan melibatkan perasaan positif yang sehat, maka ciri kepribadian pelaku love bombing yang satu ini justru melibatkan kecenderungan yang tidak sehat.
Mereka ingin menguasai dan mengendalikan orang yang diobsesikan dengan melakukan berbagai cara.
Emosi yang Belum Matang
Salah satu ciri bahwa seseorang belum matang secara emosional adalah bahwa mereka cenderung ingin menghindari konflik dalam bentuk apa pun.
Dalam kaitannya dengan love bombing, pelaku yang belum matang secara emosional ini hendak memanipulasimu sehingga konflik tidak akan terjadi.
Mereka membuatmu menurut dan memaklumi berbagai persoalan dalam hubungan, sehingga tidak perlu repot-repot menyusun strategi untuk meredakan kemarahanmu, dan sebagainya.