Membutuhkan Kekuasaan
Orang yang gila terhadap kekuasaan termasuk dalam hubungan, menggunakan love bombing untuk mewujudkan hasratnya tersebut. Mereka membuat pasangannya merasa sangat spesial bagi dirinya agar bisa dikendalikan, ini karena korban tidak ingin kehilangan seseorang yang menjadikannya sangat istimewa, sehingga rela melakukan apa saja untuknya.
Sifat Manipulatif
Orang yang memang memiliki sikap kepribadian manipulatif cenderung menggunakan love bombing untuk mengendalikan dan memenuhi tujuan manipulatif mereka.
Orang yang manipulatif tidak ingin disalahkan, sehingga dia melakukan love bombing agar pasangannya melihat dirinya sebagai seseorang yang sangat baik.
Pada akhirnya, ketika dia melakukan kesalahan, sang pasangan akan memaklumi. Lebih jauh lagi, pasangan yang menjadi korban dari orang yang manipulatif ini menjadi mempertanyakan dirinya sendiri.
Membutuhkan Validasi
Love bombing juga disa digunakan seseorang untuk mendapatkan validasi bahwa dia bisa memikat seseorang dan membuatnya tunduk atas kekuasaannya. Orang yang membutuhkan validasi ini akan merasa hebat karena telah mendapatkan seseorang yang dalam hal ini menjadi targetnya.
Baca juga Tandai Hubungan yang Tidak Sehat, Apa Itu Love Bombing?
Miskin Empati
Love bombing merupakan kekerasan emosional yang membuat korbannya kesullitan mengendalikan dirinya sendiri karena kendali dirinya sudah diambil alih oleh orang lain.
Namun, orang yang melakukan love bombing tidak peduli dengan hal tersebut. Dia tidak peduli bahwa pasangannya dalam kesulitan dan bahwa dia telah menyakiti pasangan.
Dalam hal ini, orang yang miskin empati tidak berusaha menempatkan dirinya di posisi orang lain dan berakhir menjadi pelaku love bombing.
Itulah beberapa alasan mengapa seseorang bisa menjadi pelaku love bombing. Namun, apa pun alasannya, love bombing tetap merupakan perbuatan yang salah dan termasuk ke dalam bentuk hubungan yang tidak sehat. Kamu perlu membangun otonomi dirimu sendiri agar tidak mudah dijadikan korban oleh pelaku love bombing. (*)