Adab Bagi Orang Sakit Sesuai Ajaran Islam, Tidak Boleh Harapkan Kematian

Minggu 29-10-2023,22:04 WIB
Reporter : Hadi Waluyo
Editor : Hadi Waluyo

Seorang muslim yang sakit tidak boleh berobat dengan sesuatu yang haram, atau berobat dengan sesuatu yang merusak akidahnya; misalnya, ia datang kepada dukun, tukang sihir, memakai jimat dan sejenisnya, atau ke tempat lainnya yang dilarang.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

مَا أَنْزَلَ اللهُ دَاءً إِلاَّ أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً”.أخرجه البخاري

Allah tidak menurunkan suatu penyakit, kecuali Allah turunkan juga obatnya. [HR Al Bukhari].

Dan beliau Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللهَ خَلَقَ الدَّاءَ وَالدَّوَاءَ فَتَدَاوَوْا وَلاَ تَدَاوَوْا بِحَرَامٍ.

Sesungguhnya Allah menciptakan penyakit dan obatnya, maka berobatlah kalian, dan jangan berobat dengan sesuatu yang haram. 

Baca lagi:Doa Meminta Rezeki dan Selamat dari Penyakit Sesuai Sunah Nabi

4. Tidak boleh mengharapkan kematian 

Banyak pemberitaan di media massa, orang bunuh diri karena tak kuat dengan sakit menahun yang dideritanya. Padahal dalam Islam, tatkala sakit bertambah parah, tidak boleh untuk mengharapkan kematian.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

لَا يَتَمَنَّى أَحَدُكُمْ الْمَوْتَ وَلَا يَدْعُ بِهِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَهُ إِنَّهُ إِذَا مَاتَ أَحَدُكُمْ انْقَطَعَ عَمَلُهُ وَإِنَّهُ لَا يَزِيدُ الْمُؤْمِنَ عُمْرُهُ إِلَّا خَيْرًا

Janganlah salah seorang di antara kalian mengharapkan kematian, dan janganlah meminta kematian sebelum datang waktunya. Apabila seorang di antara kalian meninggal, maka terputus amalnya. Dan umur seorang mukmin tidak akan menambah baginya kecuali kebaikan. [HR Muslim].

5. Hendaknya berada di antara khauf dan raja’ 

Diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu alaihi wa sallam mendatangi seorang pemuda yang dalam keadaan sakaratul maut; kemudian Beliau bertanya: “Bagaimana engkau menjumpai dirimu?” Dia menjawab: “Wahai, Rasulullah! Demi Allah, aku hanya berharap kepada Allah, dan aku takut akan dosa-dosaku.” Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَا يَجْتَمِعَانِ فِي قَلْبِ عَبْدٍ فِي مِثْلِ هَذَا الْمَوْطِنِ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ مَا يَرْجُو وَآمَنَهُ مِمَّا يَخَافُ

Kategori :