Beberapa dari aplikasi itu bahkan memiliki fitur komunitas online yang akan memudahkan kita untuk berkomunikasi dan belajar dengan para investor berpengalaman.
Terlebih lagi, aplikasi-aplikasi ini menawarkan kamu yang baru belajar untuk berinvestasi menanam modal dengan jumlah kecil.
Beberapa contoh dari aplikasi-aplikasi ini adalah Bibit, Ajaib, Bareksa, BCAS, MOST Mandiri, POEMS ID, dan masih banyak lagi.
BACA JUGA: Ingin Sukses Trading? Ini 5 Rekomendasi Aplikasi Trading Saham Terbaik yang Sudah Berizin OJK
4. Tentukan perusahaan yang akan kamu investasikan
Tips selanjutnya adalah menentukan perusahaan mana yang akan kamu tanami modal.
Hal ini mungkin bisa jadi sedikit rumit bagi kita pemula, tapi ada tips untuk kamu menentukan perusahaan mana yang aman untuk diinvestasikan.
Yang pertama adalah perusahaan-perusahaan BUMN. Selain memiliki reputasi yang baik, perusahaan pemerintah ini juga memiliki risiko yang rendah untuk mengalami penurunan harga.
Hindari perusahaan yang nilai sahamnya tidak stabil. jenis saham ini sangat berisiko untuk dimanipulasi oleh investor-investor bermodal besar.
Yang kedua, kamu bisa melihat daftar perusahaan-perusahaan yang sudah terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia.
Dari sini, kamu bisa melihat perusahaan mana saja yang membuka sahamnya untuk publik. Pilihlah perusahaan yang sahamnya stabil dan yang menawarkan saham dengan modal kecil.
BACA JUGA: Inilah Jenis Usaha yang Pasti Lolos Mendapat Pinjaman KUR, Usahamu Termasuk Nggak?
5. Tentukan tujuan investasi saham
Selain hal-hal di atas, kamu juga perlu menentukan tujuan kamu berinvestasi saham.
Misalnya saja kamu ingin memiliki dana darurat, sebagai investasi masa depan, untuk liburan, menikah, atau pendidikan dan lainnya.
Dengan memiliki tujuan, kamu akan lebih mudah untuk membangun komitmen untuk berinvestasi.