Dalam iklim kerja Gojek, orang tidak akan disalahkan karena mengambil keputusan. Seballiknya, orang akan disalahkan kalau tidak mengambil keputusan.
Bagi Nadiem, orang yang tidak berani mengambil keputusan dan selalu takut akan melakukan kesalahan tidak akan bisa bertahan di Gojek dan serangkaian manajemen perusahaannya.
3. Transparansi Performa Kerja Agar Lebih Efisien
Di Gojek, tidak ada tradisi di mana karyawan mengahabiskan sebagian besar waktunya untuk membuat laporan kemajuan dan mengumpulkan angka untuk dibawa ke atasan.
Sistem transparansi kerja di Gojek dirancang sedemikian rupa untuk menciptakan efisiensi kerja yang optimal.
Setiap pagi, email berisi data performa perusahaan dikirim ke semua anggota manajemen dari sistem Gojek. Perusahaan ini menerapkan transparansi 100%.
Menurut Nadiem, dengan menerapkan kebijakan ini karyawan bisa memiliki lebih banyak waktu untuk mengeksekusi pekerjaannya dengan cepat.
Baca juga Jadi Pemilik Bisnis Startup Ternama, Ini Profil 4 Pengusaha Sukses di Indonesia
4. Kerja Berdasarkan Data
Setiap keputusan, langkah, dan kebijakan yang ada di Gojek dirancang berdasarkan data valid yang diperoleh.
Sistem kerja yang seperti ini disebut juga sistem kerja data driven, di mana segala keputusan disetir oleh data yang akurat.
Sistem ini merupakan salah satu faktor yang memberikan keunggulan kompetitif bagi Go-Jek. Pasalnya menurut Nadiem, ia melihat bagaimana di banyak perusahaan lain pendekatan ini belum banyak diterapkan.
Dengan memutuskan berdasarkan data, langkah yang diambil menjadi lebih tepat sasaran dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga mudah untuk dievaluasi.
5. Meninggikan Obsesi pada Pelanggan
Sistem kerja ini oleh Nadiem Makarim dari sistem di Amazon, di mana agar sebuah bisnis bisa sukses, manajemennya harus menjadi terobsesi dengan pengalaman pelanggan saat menggunakan produk mereka.
Nadiem menjadikan pelanggan sebagai pusat pengembangan perusahaan mereka.