*Dalam Lima Hari Kasus Covid-19 Bertambah 91 Orang
KOTA - Kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Pekalongan masih terus bertambah. Sampai dengan Minggu (10/1/2021) petang, total kasus terkonfirmasi menembus angka 1.500, tepatnya mencapai 1.508 kasus.
Dari jumlah itu, laman Tanggap Covid-19 Kota Pekalongan corona.pekalongankota.go.id melaporkan kasus aktif sebanyak 75 orang, terdiri dari 20 orang dirawat dan 55 orang menjalani isolasi. Sedangkan yang sembuh mencapai 1.343 orang, dan meninggal dunia 90 orang.
Secara persentase, kasus aktif di Kota Pekalongan yang terkonfirmasi Covid-19 sampai kemarin mencapai 4,9%. Sementara tingkat kesembuhan mencapai 89%, dan angka kematian sekitar 5,9%.
Berdasar data tersebut, selama lima hari secara akumulasi kasus terkonfirmasi Covid-19 bertambah 91 orang. Sebelumnya, pada Rabu (6/1/2021), dilaporkan bahwa akumulasi kasus Covid-19 sebanyak 1.417 kasus. Terdiri dari 57 kasus aktif, 1.270 sembuh, dan 90 meninggal.
Sehari berikutnya, Kamis (7/1/2021), total kasus bertambah 53 menjadi 1.470. Terdiri dari 62 kasus aktif, 1.319 sembuh, dan 90 meninggal. Lalu, secara akumulasi pada Jumat (8/1/2021) bertambah lagi menjadi 1.491, dengan rincian 69 kasus aktif, 1.332 sembuh, dan 90 meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto menuturkan melonjaknya temuan kasus Covid-19 ini karena semakin masifnya 3T (Testing, Tracing, Treatment) yang dilakukan. Termasuk, tes swab rapid antigen secara mandiri yang dilakukan masyarakat di laboratorium klinik yang melayani tes tersebut di Kota Pekalongan. "Kasus tambah banyak karena swab hari Selasa ini keluar. Ditambah lagi kiriman hasil tes dari Lab Cito yang positif positif," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (7/1/2021) malam.
Meski kasus Covid-19 di Kota Pekalongan masih cukup tinggi dan Kota Pekalongan masuk zona merah atau daerah risiko tinggi penyebaran Covid-19, Wali Kota Pekalongan M Saelany Machfudz menyatakan bahwa Kota Pekalongan tidak termasuk dalam daerah yang menerapkan pengetatan PSBB Jawa-Bali pada 11-25 Januari ini. "Kita belum," kata Saelany, Kamis (7/1/2021).
Menurutnya, langkah yang akan dilakukan untuk menekan penambahan kasus Covid-19 adalah dengan mengintensifkan pendisiplinan protokol kesehatan pada masyarakat di Kota Pekalongan.
Saelany juga mengakui tentang masih adanya tren kenaikan jumlah kasus Covid-19 di Kota Pekalongan. Bahkan rumah sakit rujukan untuk merawat pasien Covid-19 yakni di RSUD Bendan dengan 20an kamar sudah penuh sehingga banyak pasien yang harus menunggu.
Demikian pula dengan rumah isolasi yang ada di Gedung Diklat dengan kapasitas 25 kamar juga sudah penuh dengan antrean yang juga banyak. "Maka kami titip kepada tokoh masyarakat agar bisa menjadi contoh di lingkungannya. Covid-19 belum ada tanda-tanda akan selesai. Sehingga semua harus patuh dan melaksanakan protokol kesehatan yaitu 3M," pesannya. (way)