RADARPEKALONGAN - Aset yang berasal dari berbagai sumber kekayaan Hartono bersaudara ini membuat mereka tercatat sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia versi tahun 2023.
Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono atau yang lebih akrab dikenal sebagai Hartono bersaudara tercatat memiliki keykayaan hingga mencapai angka 47,7 dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp707,48 triliun.
Aset yang berasal dari berbagai sumber kekayaan Hartono bersaudara ini membuat mereka tercatat sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia versi tahun 2023.
Lantas, apa saja yang menjadi sumber kekayaan Hartono bersaudara hingga bisa mencapai posisi kekayaan yang gemilang seperti sekarang?
Berikut merupakan daftar sumber kekayaan Hartono bersaudara yang menjadi rahasia mereka memiliki aset finansial dengan nilai fantastis. Simak sampai akhir, ya!
Baca juga Sukses dari Nol! Ini 3 Pengusaha yang Merintis Kariernya dari Bawah
1. Perusahaan Rokok
Hartono bersaudara merupakan putra dari Oei Wie Gwan yang pada tahun 1951 mengakuisisi saham perusahaan rokok kretek di Indonesia yang pada masa itu mengalami kebangkrutan. Perusahaan yang berdiri di Kudus, Jawa Tengah itu kemudian diberinama Djarum.
Selepas sang ayah meninggal, Hartono bersaudara memegang kepemimpinan perusahaan Djarum dan terus mengembangkannya hingga sekarang memiliki produk rokok filter. Melalui hobi Robert Hobi Hartono di bidang olahraga bulutangkis, Djarum melebarkan sayapnya dengan mendirikan PB Djarum atau Perkumpulan Bulu Tangkis Djarum.
2. Perbankan
Sudah menjadi informasi umum bahwa keluarga Hartono telah membeli sahan Bank BCA setelah keluarga Salim kehilangan kendali mereka sebagai akibat dari krisis ekonomi di Asia pada tahun 1997 sampai 1998.
Saham yang dimiliki oleh keluarga Hartono, khususnya Hartono bersaudara mencapai 54,94 persen atau sekitar 67,72 miliar melalui PT Dwimuria Investama Andalan.
3. Properti
Hartono bersaudara juga menggerakkan bisnisnya di bidang properti. Tidak hanya cukup pada perusahaan produksi rokok, Grup Darum juga mengelola sejumlah properti dan real estat.
Beberapa di antaranya adalah Menara Bank Central Asia, Hotel Indonesia Kempinski, Grand Indonesia, hingga Kempinski Residence.