RADARPEKALONGAN - Novel ‘Kata’ merupakan karya dari penulis Rintik Sedu yang tidak kalah populer dengan novel Geez dan Ann.
Membaca novel ini akan membuatmu ikut terjebak dalam kebimbangan hati Binta, sang tokoh utama, dengan masa lalu yang belum usai dan kehangatan cinta baru yang mengajaknya untuk melangkah maju.
Binta merupakan seorang gadis dengan paras yang cantik sekaligus menggemaskan yang sayangnya harus hidup dalam situasi keluarga yang rapuh.
Sang ayah pergi entah ke mana, meninggalkan Binta hanya berdua dengan sang ibu yang memiliki gangguan kejiwaan skizofrenia.
Penasaran dengan sinopsis dan review lengkap dari novel Kata? Yuk, simak ulasan berikut!
Baca juga Cocok untuk Kamu yang LDR! Ini Review Novel Geez dan Ann Karya Rintik Sedu
Sinopsis Novel Kata
Memiliki latar belakang keluarga yang jauh dari kata harmonis, hidup Binta tidak hentinya dirundung masalah.
Situasi ini yang kemudian membuat Binta memiliki kepribadian skeptis, termasuk tidak percaya pada kata cinta.
Di masa remaja menuju dewasa, Binta kuliah dengan mengambil jurusan Ilmu Komunikasi. Dia dikenal sebagai perempuan yang jutek dan malas bergaul.
Jika dikategorikan ke dalam istilah populer saat ini, maka Binta adalah tipe mahasiswa kupu-kupu atau kuliah pulang kuliah pulang. Bahkan Binta hanya memiliki satu orang teman yang bernama Cahyo.
Meski memiliki teman, bukan berarti Cahyo adalah pengecualian. Lelaki itu juga membutuhkan waktu yang sangat lama untuk akhirnya bisa berteman dengan Binta.
Dalam situasi pertemanan ini, Cahyo sudah sangat mengenal Binta dan segala permasalahannya, bahkan hingga dekat dengan ibu Binta.
Binta bukan mahasiswa yang berprestasi. Dia bahkan tidak menikmati masa perkuliahannya dan tidak peduli meski berkali-kali dikeluarkan dosen dari kelas. Sifat keras kepalanya ini sulit ditaklukkan, bahkan oleh Cahyo yang tetap harus sabar.
Hingga suatu ketika, seorang lelaki bernama Nugraha menunjukkan ketertarikannya kepada Binta. Nug, sapaan akrabnya, yang menyandang predikat lelaki tertampan di kampusnya ini menaruh ketertarikannya kepada mahasiswa jutek seperti Binta di saat perempuan lain sibuk mengejar-ngejarnya.