Terbukti bahwa 64% persen kucing merasa lebih bahagia dan tidak stres ketimbang saat mereka ditinggalkan sendiri di ruangan.
Para ilmuan mengartikan perilaku ini sebagai sebuah reaksi positif yang disebut dengan “keterikatan aman”.
Keterikatan ini adalah sebuah ikatan batin yang terbentuk selayaknya seorang anak dengan orang tuanya.
BACA JUGA: Jangan Salah Pilih! Cleo, Jenis Pakan Kucing Setelah Steril yang Paling Cocok untuk Anabul Kamu
Hal ini pun terjadi anjing. Kucing dan anjing memperlihatkan sebuah reaksi yang menunjukkan bahwa mereka merasa aman, percaya diri, dan aktif saat dekat dengan sang majikan.
Namun dari penelitian ini, sekitar 35% kucing menampilkan tanda-tanda stres ketika sang majikan kembali menemui mereka setelah 2 menit.
Reaksi yang bersifat negatif ini disebut sebagai “keterikatan tidak aman".
Dan kucing yang beraksi negatif ini banyak menghindari tuannya ketika dipertemukan kembali.
Tingkat Keterkaitan Aman Kucing dengan Pemiliknya
Dari hasil keterikatan aman, Kristyn Vitale, salah satu orang yang melakukan penelitian ini, menyimpulkan bahwa kucing memiliki ikatan batin yang cukup kuat dengan tuannya.
Hal ini mirip dengan keterikatan seorang anak pada orang tua atau pengasuhnya.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada anjing pun menampilkan hasil yang mirip.
Hanya saja, skor ketertarikan aman anjing pada majikannya lebih rendah, yaitu 58% ketertarikan aman.