Kiai Kultural Dukung Mbak Nok Dua Periode

Rabu 12-08-2020,12:00 WIB

*Lanjutkan Pembangunan Dipelbagai Bidang

KENDAL - Ratusan kiai kultural di Kabupaten Kendal berkumpul di Pondok Pesantren Al Musthofa di Desa Pandes, Kecamatan Cepiring, Senin (10/8) petang. Tak hanya merestui, mereka juga menandatangani kesepakatan bersama untuk mendukung mbak Nok atau Mirna Annisa menjadi Bupati Kendal dua periode. Kepemimpinannya yang dinilai amanah membuat para kiai sepuh mendoakan bisa kembali terpilih di perhelatan pesta demokrasi Pilkada Kendal tahun 2020. Sehingga dapat melanjutkan kembali pembangunan di pelbagai bidang. Salah satunya peningkatan insfrastuktur jalan.

Para kiai sepuh juga menilai bahwa pembangunan jalan diera kepemimpinannya luar biasa. Hal itu berbeda dengan kepemimpinan sebelum-sebelumnya. Pembangunan jalan sudah hampir merata dan warga desa bisa merasakannya. Sudah 80 persen, dan sisanya peningkatan insfrastruktur jalan bisa dilanjutkan lagi di kepemimpinannya periode kedua mendatang.

"Kami, mendukung mbak Nok untuk kembali maju mencalonkan sebagai bupati Kendal. Mbak Nok amanah dan semoga terpilih dan memimpin Kendal kali keduanya," kata KH Achmad Rosyidi, Pengasuh Ponpes Al Musthofa, Desa Pandes, Kecamatan Cepiring, di sela-sela pertemuan kiai-kiai sepuh di kediamannya.

Sebagai seorang yang mampu mengemban amanah rakyat, mereka juga percaya bahwa kepemimpinan bupati Mirna ini ke depan dapat menekan angka tingkat kemiskinan, kesehatan masyarakat terpenuhi dan membawa pendidikan ke arah lebih baik serta kesejahteraan masyarakat meningkat. Dalam pertemuan itu, para kiai sepuh juga berharap Pilkada Kendal mendatang dapat berjalan dengan baik dan damai serta manunggal menjadi satu Kendal beribadat.

"Jangan ada saling gontok-gontokan, mencaci maki, saling memojokkan, sebar hoax dan lain sebagainya," ungkap Rosyidi, kiai sepuh karismatik tersebut.

Kiai Rosyidi juga menyebutkan bahwa tidak ada larangan bagi siapapun termasuk perempuan untuk menjadi pemimpin. Karena tak sedikit perempuan yang mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik dan bersifat amanah. Bahkan Musyawarah Nasional (Munas) NU di Lombok juga tidak melarang perempuan untuk jadi pemimpin. Keluarnya keputusan Munas itu, maka muncul Megawati menjadi pemimpin di negeri ini pada waktu itu.

"Kemudian muncul banyak pemimpin atau kepala daerah yang dipegang perempuan lainya. Seperti Khofifah Indar Parawansya yang jadi Gubernur Jawa Timur. Dalam konteks kepemimpinan perempuan NU membolehkannya," ungkapnya.

Sementara itu, Mirna mengaku kaget dan tidak tahu soal adanya dukungan dari para kiai sepuh untuk maju itu. Dia diminta menemui KH Rosyidi. Namun sampai di kediamannya, Mirna terkejut karena banyak kiai berkumpul.

"Saya diminta abah datang ke sini. Tidak tahu disuruh apa," katanya.

Mirna, menyatakan sesaat sebelum dirinya sampai di rumah KH Achmad Rosyidi, telah terdapat pernyataan sikap dan dukungan yang memintanya untuk kembali maju dalam pilkada. Selain itu, para kiai sepuh itu berharap wakil yang mendampingi merupakan putra asli Kendal. Dukungan dari ulama dan kiai sepuh akan dikomunikasikan dengan partai politik.

"Saya akan minta arahan para kiai sepuh untuk siapa calon wakil bupatinya nanti. Karena mereka tentu lebih tahu siapa putra daerah yang dinilai amanah untuk dapat ikut membangun dan memajukan Kabupaten Kendal," jelasnya. (lid)

Tags :
Kategori :

Terkait