"Jadi kalau yang tercover (asuransi nelayan) dari pusat tahun 2016-2019 sebanyak 111.457 ribu orang, dari provinsi dari tahun 2019-2022 sebanyak 40.000 nelayan , terdiri dari 2019 ada 10 ribu, di tahun 2020 hingga 2021 kita jadikan satu yaitu 20 ribu orang, di tahun 2022 kita targetkan 10 ribu juga. Total seluruhnya sudah 151.457 ribu orang," beber Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jateng, Fendiawan Tiskiantoro via telepon.
Dari asuransi yang teralokasikan APBD tersebut, menurutnya, sudah ada nelayan yang terbayar klaimnya. Dengan proses pengurusan asuransi sekitar sepekan sejak masuknya laporan. Setelah sebelumnya, pemerintah provinsi mendapat laporan dari pemerintah kabupaten/kota asal nelayan.
"Teknis pencairan asuransi, nantinya lapor ke kabupaten/kota, baru ke provinsi dan nanti dengan pihak penyedia asuransinya akan diproses. Cepat kok. Laporan tidak sampai seminggu. Alhamdulillah selama ini berjalan dengan baik," jelasnya lebih lanjut.
Hal itu merupakan upaya pemprov untuk membantu nelayan kecil. Bahkan, dia menilai program tersebut belum ada di provinsi lain. Oleh karenanya, Fendi menyebut, program asuransi merupakan terobosan atau inovasi perlindungan bagi nelayan. Dengan sumber anggaran berasal dari APBD.
Dia menuturkan, program ini sudah berjalan sejak tahun 2019 dengan nelayan yang tercover pada tahun itu 10 ribu orang. Jumlah APBD yang dianggarkan tahun 2022 juga bernilai sama. Sebelumnya saat pandemi, program tersebut terpaksa berjalan dengan cara digabung antara tahun 2020 dan tahun 2021. "Rencana tahun ini Rp 1 miliar di tahun 2022, jumlah (asuransi) Rp 100 ribu per nelayan. Tahun kemarin itu Rp 175ribu. Total tahun kemarin (tahun 2020 dan 2021) Rp3,5 miliar. Tahun sekarang terbatas 10 ribu, nanti Rp 1 miliar," tambah Fendi.
Sedangkan untuk program di tahun 2022, terang Fendi, masih berlangsung dan sudah muncul pemenang lelangnya. Kemungkinan proses yang akan berjalan adalah tahapan perlengkapan dokumen pemenang lelang. Setelah itu, pihaknya akan segera mengumumkannya jika semua proses telah selesai.
Fendi menuturkan, total nelayan di Jateng terbaru yaitu 171.248 orang. Sebagian besar nelayan itu berasal dari pesisir pantai utara dan lainnya dari pesisir pantai selatan. "Termasuk dari mereka adalah nelayan perairan umum darat (PUD) seperti waduk, danau, dan sungai," katanya. (red)