Di dalam vaksin, terdapat antigen dari penyakit yang berisiko menginfeksi kucing.
Antigen inilah yang sering kali membuat kucing yang habis divaksin menjadi lebih lesu, kurang nafsu makan, dan terlihat sakit.
Karena pada dasarnya, kucing tengah membiaskan diri serta sistem kekebalan tubuhnya untuk familier dengan antigen virus tersebut.
Sehingga saat virus itu datang kembali, kucing tahu bahwa mereka berbahaya, dan sistem kekebalan tubuhnya akan berusaha untuk melawan.
Pada beberapa kucing, vaksin ini bisa menimbulkan gejala efek samping ringan. Namun beberapa lainnya bisa mengalami gejala efek samping yang berat.
Meski efek samping ini hanya bersifat sementara (hanya muncul beberapa jam atau hari pasca vaksin), tapi tetap saja bisa membuat kita merasa khawatir.
Efek samping itu bisa berupa:
Efek samping ringan: berupa alergi ringan yang menyebabkan gejala gatal-gatal, kulit kemerahan, dan bengkak di area mata, hidung atau mulut.
Efek samping berat: bisa menyebabkan kucing kesulitan bernapas, lemas, muntah-muntah, diare, gusi pucat, dan pingsan.
Setelah vaksin, ada baiknya kucing dirawat untuk sementara di klinik hewan untuk memantau keadaan mereka secara penuh.
Atau, jika kucing sudah dibawa pulang lalu mereka menampilkan gejala-gejala efek samping seperti yang disebutkan, segera bawa ke klinik hewan terdekat untuk mendapat penanganan yang tepat.