Kucing sangat bersih dan liurnya saja bersifat membersihkan atau menyucikan. Seperti yang tertera dalam hadits berikut:
وَعَنْ أَبِي قَتَادَةَ – رضي الله عنه – أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ -فِي اَلْهِرَّةِ-: – إِنَّهَا لَيْسَتْ بِنَجَسٍ, إِنَّمَا هِيَ مِنْ اَلطَّوَّافِينَ عَلَيْكُمْ – أَخْرَجَهُ اَلْأَرْبَعَةُ, وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ. وَابْنُ خُزَيْمَةَArtinya: Abu Qatādah berkata, "Sesungguhnya Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Sesungguhnya kucing tidak najis, ia termasuk binatang jantan dan betina yang suka mengelilingi kalian."
2. Hadits tentang menyayangi kucing
Selayaknya makhluk ciptaan Allah SWT, kita harus menyayangi dan menghargai hidup kucing.
Dengan berbagi kasih sayang, kebaikan dan saling menghormati, maka kita akan mendapat rahmat dari Allah.
Seperti yang ada dalam hadits berikut:
يعني من الحيوانات التي تترد كثيرا عليكم ولو كان نجسا لشق عليكمArtinya: Kucing termasuk hewan yang banyak mondar mandir disekitar kalian, seandainya dia najis niscaya kalian akan menjadi sulit/payah/sempit. (Asy Syarh Al Mukhtashar ‘Ala Bulughil Maram, 2/35)
BACA JUGA: Apakah Kucing Hamil Boleh Divaksin? Simak Jawaban dari Dokter Hewan Berikut agar Tidak Salah Kaprah!
3. Memelihara kucing
Salah satu alasan mengapa Rasulullah sangat menyayangi kucing adalah karena sifatnya yang bersih dan suci.
Rasulullah SAW tak jarang memangku kucing peliharanya, Muezza, dan membelai bulunya dengan lembut.
Rasulullah SAW bahkan pernah berwudhu dari air bekas minum kucing.
وقد رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم يتوضأ بفضلهاArtinya: Aku telah melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berwudhu dengan air sisa kucing. (HR. Abu Ja’far Ath Thahawi, Bayan Musykilul Aatsar, No. 73).